Harapan Baru di TWSL Probolinggo: Singa Betina Jane Diprediksi Hamil

Kabar gembira menyelimuti Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo. Jane, seekor singa betina Afrika berusia sembilan tahun, menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Kehadiran Jane di mini zoo ini sejak tahun 2020, bersama pasangannya Sera, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Tanda-tanda kehamilan pada Jane mulai terlihat jelas dalam dua bulan terakhir. Perubahan fisik seperti pembesaran perut dan pembengkakan puting susu semakin menguatkan dugaan tersebut. Selain itu, perilaku Jane pun mengalami perubahan signifikan. Ia menjadi lebih pendiam, lebih sering bersembunyi di dalam kandang, dan menunjukkan peningkatan agresivitas.

Perilaku menarik juga diperlihatkan oleh Sera, singa jantan yang menjadi pendamping Jane. Sera menjadi lebih protektif terhadap Jane, tidak membiarkannya berada di luar kandang terlalu lama. Kepala UPT TWSL Kota Probolinggo, Robeth Fuad, mengungkapkan bahwa sikap protektif Sera ini merupakan hal yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Perubahan pada Jane mulai kami amati sejak bulan Maret. Postur tubuhnya berubah, dan nafsu makannya meningkat drastis. Awalnya, ia mengonsumsi 13 kilogram daging ayam setiap hari, namun kemudian meningkat menjadi 15 kilogram daging sapi. Meskipun sempat mengalami penurunan nafsu makan di akhir Maret, kami terus melakukan pemantauan intensif bersama dokter hewan," jelas Robeth.

Pihak TWSL telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan perhatian terhadap pasangan singa ini. Asupan vitamin ditingkatkan, dan kerjasama dengan dokter hewan dari Taman Safari Indonesia dan Kebun Binatang Surabaya diperkuat untuk memastikan pemantauan yang lebih rutin dan komprehensif. Upaya ini dilakukan untuk memberikan perawatan terbaik bagi Jane dan Sera selama masa kehamilan yang potensial ini.

Jika kehamilan Jane terkonfirmasi, ini akan menjadi kehamilan keempat baginya. Sayangnya, tiga kelahiran sebelumnya berakhir dengan kegagalan karena anak-anak singa tersebut tidak mendapatkan perawatan yang memadai dari induknya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pihak TWSL berharap bahwa pada kelahiran keempat ini, Jane akan dapat merawat anaknya secara alami.

"Jane saat ini menjadi lebih sensitif. Meskipun perawatan harian tetap sama, kami terus berkoordinasi dengan dokter hewan untuk memastikan kondisi kesehatan Jane dan Sera," ungkap Nur Hidayat, perawat satwa TWSL.

Untuk memastikan kehamilan Jane, pihak TWSL berencana untuk melakukan pemeriksaan USG dalam waktu dekat. Jika hasil USG menunjukkan bahwa Jane benar-benar hamil, ini akan menjadi momen yang sangat istimewa dan berharga bagi upaya konservasi satwa di Probolinggo. Keberhasilan kehamilan dan kelahiran anak singa akan menjadi bukti komitmen TWSL dalam menjaga dan melestarikan satwa liar yang dilindungi.