Dari Keresahan Jadi Rupiah: Kisah Pengusaha Tanpa Latar Belakang Fotografi Raup Miliaran dari Bisnis Photobox
Kisah Sukses Difotoin.id: Mengubah Keresahan Jadi Peluang Bisnis Menggiurkan
Di era digital ini, foto menjadi bahasa universal untuk mengabadikan momen dan berbagi cerita. Fenomena ini ditangkap oleh Octadimas Dower, seorang pengusaha muda yang melihat peluang bisnis besar di balik kebutuhan masyarakat untuk berfoto. Tanpa memiliki latar belakang fotografi, Octadimas berhasil mendirikan Difotoin.id, sebuah bisnis photobox yang telah mencetak jutaan momen bahagia bagi penggunanya.
Octadimas mengungkapkan bahwa ide bisnisnya berawal dari keresahan pribadinya saat bepergian. Ia sering kesulitan untuk mengambil foto yang bagus, terutama saat ingin mengabadikan momen bersama orang-orang terdekat. Dari sinilah ia berpikir untuk menciptakan solusi praktis berupa mesin photobox yang dapat beroperasi secara mandiri.
"Awalnya kita melihat ada problem di tengah jalan. Kayaknya bisa nih kalau kita coba bikin satu photobox, vending machine, yang kita stay taruh di outdoor 24 jam. Itu bisa membantu orang-orang yang mau mengabadikan momen secara utuh bersama orang-orang yang dicintai," ujarnya.
Perjalanan dari Prototipe Hingga Sukses Menembus Pasar
Berbekal latar belakang IT, Octadimas kemudian merancang prototipe mesin photobox. Ia terjun langsung ke pasar untuk menguji minat dan mendapatkan umpan balik dari calon pengguna. Awalnya, photobox Difotoin.id kurang diminati karena masyarakat belum familiar dengan konsep tersebut dan enggan membayar sebelum mencoba.
Menghadapi tantangan ini, Octadimas melakukan riset mendalam dan mengubah strategi bisnisnya. Ia menerapkan sistem "foto dulu baru bayar" yang ternyata ampuh menarik perhatian masyarakat. Sejak saat itu, photobox Difotoin.id mulai dikenal dan diminati oleh banyak orang.
"Ya udah akhirnya coba-coba pake metode foto dulu baru bayar. Nah, semenjak itu ada perubahan, barulah, lumayan dilirik sama mereka. Jadi riset nggak cuma di mesin, tapi dari aplikasi, flow-nya segala macem itu kita riset perlahan-lahan di lapangan," jelasnya.
Ekspansi Bisnis dan Jaringan Lokasi Strategis
Octadimas mulai memasarkan Difotoin.id pada akhir tahun 2022. Mesin photobox pertamanya ditempatkan di kawasan taman Sarinah, Jakarta Pusat, yang baru saja direnovasi dan menjadi pusat perhatian publik.
"Kebetulan pada saat itu Sarinah setelah rebranding kan dia ada renovasi besar-besaran, kita coba ambil satu titik stopnya Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), kebetulan saat itu viral ada satu tempat Pak Erick peresmian dia foto di situ dan sempat viral. Memang view bagus, terus gedung Sarinah terlihat bagus," ungkapnya.
Kini, mesin photobox Difotoin.id telah tersebar di berbagai lokasi strategis di kota-kota besar di Indonesia, seperti:
- Ancol Le Bridge
- Beachwalk Shopping Center (Kuta, Bali)
- Heha Sky View (Patuk, Yogyakarta)
- Ciater (Subang, Jawa Barat)
- dan berbagai tempat lainnya.
Penghargaan dan Peluang Kemitraan
Kesuksesan Difotoin.id juga diakui oleh pemerintah. Octadimas berhasil menjuarai inkubasi Baparekraf for Startup (BEKUP) 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Octadimas juga membuka peluang bagi pihak-pihak yang tertarik untuk bermitra dengan Difotoin.id. Ia meyakini bahwa bisnis fotografi akan terus berkembang seiring dengan pesatnya pertumbuhan media sosial. Data menunjukkan bahwa bisnis fotografi akan tumbuh 9-12% per tahun.
"Kita sempat beli data dari bank data internasional soal bisnis fotografi, data itu menyebut kalau bisnis fotografi itu akan berkembang, 9-12% per tahun, dan itu akan beriringan, terus berjalan dengan perkembangan sosial media," pungkasnya.
Dengan omzet mencapai Rp 10 miliar per tahun dan harga photobox yang terjangkau (Rp 35.000-55.000), Difotoin.id telah membuktikan bahwa ide sederhana yang dieksekusi dengan baik dapat menghasilkan bisnis yang sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.