Vatikan Siapkan Kapel Sistina untuk Konklaf Pemilihan Pemimpin Gereja Katolik
Persiapan intensif tengah dilakukan di Vatikan menjelang konklaf, sebuah proses sakral untuk memilih Paus baru. Kapel Sistina, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di jantung Istana Apostolik, akan menjadi pusat perhatian dunia saat 135 kardinal dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk menentukan pengganti pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Kapel Sistina, yang namanya diambil dari Paus Sixtus IV della Rovere yang memerintah antara tahun 1471 dan 1484, bukan hanya sekadar bangunan megah. Tempat ini adalah saksi bisu perjalanan panjang Gereja Katolik dan menjadi simbol kekuasaan serta spiritualitas. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Sejak tahun 1878, Kapel Sistina telah menjadi lokasi tradisional untuk konklaf. Terakhir kali tempat ini menjadi saksi pemilihan Paus adalah pada tahun 2013, ketika Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus Fransiskus setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI.
Lebih dari sekadar tempat bersejarah, Kapel Sistina adalah sebuah galeri seni yang memukau. Interiornya dihiasi dengan lukisan-lukisan karya para maestro Renaisans. Pada awalnya, pelukis seperti Perugino dan seniman-seniman Florentine lainnya ditugaskan untuk mendekorasi dinding-dinding kapel pada tahun 1481. Matteo d'Amelia kemudian melukis langit-langit dengan taburan bintang, serta menambahkan ornamen lain seperti layar, bilik paduan suara, dan lambang kepausan.
Namun, perubahan besar terjadi ketika Paus Julius II meminta Michelangelo untuk melukis langit-langit dan kubah kapel. Michelangelo menciptakan serangkaian lukisan yang menggambarkan adegan-adegan dari Kitab Kejadian, termasuk salah satu karya seni paling ikonik di dunia, "Penciptaan Adam". Lukisan ini menggambarkan momen ketika Tuhan memberikan kehidupan kepada Adam, dengan jari-jari mereka yang hampir bersentuhan. Adegan ini telah menjadi simbol penciptaan manusia dan diakui di seluruh dunia.
Kapel Sistina bukan hanya tempat fisik, tetapi juga ruang spiritual di mana para kardinal berkumpul dalam doa dan refleksi untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Proses konklaf berlangsung secara tertutup dan rahasia, mencerminkan kesakralan tugas yang diemban oleh para kardinal. Dunia akan menyaksikan dengan penuh harap saat Kapel Sistina kembali menjadi pusat perhatian, menantikan pengumuman "Habemus Papam" – "Kita memiliki Paus".