Konflik Antar Kelompok Pemuda di Tanjung Priok Berujung Pembacokan

Aksi kekerasan antar kelompok pemuda kembali mencoreng wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Insiden yang terjadi pada Kamis (1/5/2025) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, di Jalan Swasembada Barat X, Kebon Bawang, ini menyebabkan dua orang warga mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.

Rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram milik Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memperlihatkan suasana mencekam saat kejadian. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang berlarian di jalanan, beberapa di antaranya membawa senjata tajam. Terdengar pula teriakan-teriakan yang mengindikasikan adanya perseteruan antar kelompok. Diduga kuat, insiden ini melibatkan beberapa kelompok pemuda yang kerap terlibat dalam konflik di wilayah tersebut.

Menurut keterangan dari Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Sigit Kumono, kejadian bermula dari adanya janji pertemuan antara kelompok Sungai Bambu (Subam) dan Kebon Pisang (Bonpis) melalui media sosial Instagram, dengan tujuan menyerang kelompok Bakti pada pukul 00.30 WIB. Kelompok Empang kemudian turut bergabung dalam aksi penyerangan tersebut. Diketahui bahwa kelompok Subam dan Bonpis datang dengan lima sepeda motor, sedangkan kelompok Empang dengan tiga sepeda motor, dengan total sekitar delapan orang.

Tawuran pecah sekitar pukul 02.30 WIB ketika kelompok Subam, Empang, dan Bonpis mulai menyerang kelompok Bakti. Dalam kondisi terdesak, kelompok Bakti terpaksa mundur dari lokasi penyerangan. Namun, kelompok Subam terus mengejar hingga masuk ke area permukiman warga. Seorang anggota kelompok Bakti berinisial DA terjatuh dan menjadi bulan-bulanan serangan. Tiga orang pelaku kemudian membacok DA dengan senjata tajam jenis corbek (cocor bebek) dan celurit, menyebabkan luka sobek yang cukup parah di bagian pundak kanannya.

Usai melakukan pembacokan, dua pelaku berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian. Namun, seorang warga setempat berinisial LF berupaya menangkap salah satu pelaku berinisial RF (15). Dalam upaya penangkapan tersebut, LF justru menjadi korban dan mengalami luka sobek di bagian tangan kirinya akibat sabetan senjata tajam yang dibawa oleh RF. Kedua korban sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit dan saat ini telah diperbolehkan pulang.

Pihak kepolisian telah bergerak cepat untuk mengamankan situasi dan melakukan penangkapan terhadap para pelaku. Dua orang pelaku, yakni MT (21) dan RF, telah berhasil diamankan dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap motif sebenarnya dari tawuran ini dan menangkap pelaku lainnya yang terlibat.

Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat. Upaya pencegahan tawuran antar kelompok pemuda akan terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan seperti patroli rutin, sosialisasi kepada masyarakat, dan pembinaan terhadap kelompok-kelompok pemuda yang berpotensi terlibat dalam konflik. Diharapkan dengan upaya-upaya ini, kejadian serupa tidak akan terulang kembali di wilayah Tanjung Priok.