Guru SLB di Ciamis Wujudkan Mimpi Masa Kecil dengan Merakit Mobil Tamiya Fungsional dari Barang Bekas

Mimpi masa kecil seringkali menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai harganya. Bagi Gio Subroto, seorang guru honorer di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, kenangan masa kecil tentang mobil Tamiya bukan hanya sekadar nostalgia, tetapi juga pendorong untuk menciptakan sesuatu yang unik dan fungsional.

Dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan bermodalkan kreativitas, Gio berhasil merakit sebuah mobil Tamiya berukuran besar yang benar-benar bisa dikendarai. Di garasi sederhananya di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, pria berusia 29 tahun ini menghidupkan kembali imajinasi masa kecilnya menjadi sebuah karya nyata.

"Dulu waktu kecil sangat suka film kartun mobil Tamiya. Terinspirasi dari itu ingin mewujudkan mimpi saya waktu kecil, membuat mobil Tamiya yang bisa dikendarai," ungkap Gio, saat ditemui di bengkel kerjanya.

Proses pembuatan mobil impian ini memakan waktu sekitar 2,5 bulan dan kini telah mencapai progres 70%. Gio menjelaskan bahwa ia mengumpulkan berbagai komponen bekas, mulai dari mesin sepeda motor, roda, suspensi, hingga bagian-bagian lainnya. Meskipun sebagian besar bahan berasal dari barang bekas, ada juga beberapa komponen yang harus dibeli untuk memastikan keamanan dan fungsionalitas mobil.

Gio menambahkan bahwa proyek ini bukanlah yang pertama kali ia lakukan. Pada tahun 2016, ia pernah membuat mobil serupa dengan menggunakan mesin pemotong rumput. Pengalaman tersebut mendorongnya untuk terus belajar dan melakukan riset agar mobil Tamiya buatannya semakin nyaman dan aman dikendarai. Gio juga mengakui bahwa latar belakang pendidikannya di bidang elektronika sangat membantu dalam proses perakitan ini.

"Saya sebetulnya sekolah jurusan elektronik, untuk merakit kendaraan ini saya belajar secara otodidak dari berbagai sumber," jelasnya.

Mobil Tamiya rakitan Gio ini telah diuji coba untuk keperluan sehari-hari, bahkan untuk perjalanan hingga sejauh 5 kilometer. Gio berharap dapat segera menyelesaikan proyek ini hingga 100% dan menjadikannya sebagai kendaraan pribadinya. Namun, ia juga terbuka jika ada yang tertarik untuk memesan mobil serupa.

Berikut adalah rincian bahan dan proses pembuatan mobil Tamiya impian Gio:

  • Inspirasi: Film kartun mobil Tamiya.
  • Bahan: Barang bekas (mesin sepeda motor, roda, suspensi, dll.) dan komponen baru.
  • Waktu Pembuatan: 2,5 bulan (progres 70%).
  • Biaya: Sekitar Rp 10 juta.
  • Pendidikan: Elektronika (belajar otodidak untuk perakitan mobil).
  • Penggunaan: Kendaraan pribadi dan potensi pesanan.

Kisah Gio Subroto ini menjadi bukti bahwa mimpi masa kecil dapat diwujudkan dengan kreativitas, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Ia juga memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.