Optimisme membayangi kubu Inter Milan jelang laga penentuan melawan Barcelona di semifinal Liga Champions. Pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi, memberikan pandangannya mengenai kunci sukses Nerazzurri untuk melaju ke babak final.

Setelah menahan imbang Barcelona 3-3 di leg pertama yang digelar di Camp Nou, Inter Milan memiliki keuntungan bermain di kandang sendiri, San Siro. Meski demikian, Sacchi mengingatkan bahwa tugas Inter belum selesai. Kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim untuk mengamankan tiket ke partai puncak.

Sacchi menekankan pentingnya efisiensi dalam memanfaatkan peluang. Barcelona, menurutnya, kerap meninggalkan celah di lini pertahanan yang harus dieksploitasi oleh para pemain Inter. Selain itu, mantan pelatih AC Milan itu menyoroti keunggulan Inter dalam situasi bola mati.

"Mereka harus memaksimalkan celah-celah yang sering kali ditinggalkan Barcelona, dan juga fokus penuh pada set play karena Nerazzurri jelas lebih unggul di area itu," ujarnya.

Kebugaran pemain kunci seperti Lautaro Martinez dan Federico Dimarco juga menjadi perhatian Sacchi. Martinez, yang mengalami masalah otot di leg pertama, diharapkan bisa tampil prima untuk menambah daya gedor Inter.

Selain itu, Sacchi menyoroti potensi ancaman dari para pemain muda Barcelona. Lamine Yamal, misalnya, tampil merepotkan di leg pertama dengan pergerakan lincahnya. Sacchi menekankan pentingnya membatasi ruang gerak pemain-pemain muda Barcelona dan mengantisipasi serangan mereka sejak dini.

"Yang akan jadi kunci lainnya adalah menghentikan pemain-pemain muda Barcelona untuk menyerbu mereka, mengantisipasinya dan memblokir mereka lebih awal," kata Sacchi.

Berikut poin-poin utama yang disarankan Sacchi untuk Inter Milan:

• Efisien dalam memanfaatkan peluang: Eksploitasi celah di pertahanan Barcelona.
• Maksimalkan set-piece: Inter unggul dalam situasi bola mati.
• Batasi pemain muda Barcelona: Antisipasi dan blokir pergerakan mereka sejak dini.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan penuh dari publik San Siro, Sacchi yakin Inter Milan mampu mengatasi Barcelona dan melaju ke final Liga Champions.