TNI: Penundaan Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo Murni Pertimbangan Tugas
Keputusan Panglima TNI untuk menunda mutasi terhadap tujuh perwira tinggi, termasuk Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, telah dikonfirmasi oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sendiri merupakan putra dari Wakil Presiden RI ke-6, Try Sutrisno.
Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI, menjelaskan bahwa penundaan mutasi ini didasari oleh pertimbangan tugas-tugas mendesak yang harus diselesaikan oleh para perwira tersebut, mengingat dinamika situasi terkini. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Jumat malam, (2/5/2025).
Sebelumnya, beredar spekulasi mengenai kaitan mutasi Letjen Kunto dengan aktivitas politik ayahnya, Try Sutrisno, yang dikabarkan terlibat dalam Forum Purnawirawan TNI-Polri yang menyerukan pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden RI. Bahkan, Try Sutrisno disebut-sebut sebagai salah satu tokoh purnawirawan yang menandatangani dokumen dukungan terkait hal tersebut.
Namun, Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa penundaan mutasi Letjen Kunto tidak memiliki korelasi dengan pandangan atau kegiatan politik pribadi orang tuanya. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut murni didasarkan pada pertimbangan organisasi dan dinamika internal TNI.
Selain Letjen Kunto Arief Wibowo, terdapat enam perwira tinggi lainnya yang penugasannya ditunda. Mereka adalah:
- Laksda TNI Hersan (Pangkoarmada III)
- Laksda TNI Krisno Utomo (Pangkolinlamil)
- Laksda TNI Rudhi Aviantara (Kas Kogabwilhan II)
- Laksma TNI Phundi Rusbandi (Waaskomlek Kasal)
- Laksma TNI Benny Febri (Kadiskomlekal)
- Laksma TNI Maulana (Staf Khusus Kasal)
Penundaan mutasi ini menunjukkan fleksibilitas TNI dalam menyesuaikan penugasan personel sesuai dengan kebutuhan dan prioritas organisasi.