Blackout Bali Lumpuhkan Akses Internet, Telkomsel Kerahkan Bantuan

Pulau Dewata mengalami gangguan signifikan pada akses internet seiring dengan pemadaman listrik massal yang melanda wilayah tersebut pada Jumat, 2 Mei 2025. Gangguan listrik yang dimulai sekitar pukul 16.00 WITA dan berangsur pulih pada pukul 18.00 WITA ini, mengakibatkan disrupsi pada layanan internet dari berbagai penyedia jaringan.

General Manager Consumer Business Regional Bali Nusa Tenggara dari Telkomsel, Mulyadi Indra, mengonfirmasi adanya penurunan kualitas layanan akibat pemadaman tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemadaman listrik dari PLN berdampak pada infrastruktur jaringan Telkomsel, termasuk Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) fiber optik yang vital untuk konektivitas.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujar Mulyadi. "Telkomsel berupaya keras untuk memulihkan jaringan internet secepat mungkin dan berkoordinasi dengan PLN serta pihak terkait untuk mempercepat normalisasi pasokan listrik dan layanan jaringan."

Sebagai respons terhadap situasi ini, Telkomsel mengerahkan mobile backup power ke 480 Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak. Langkah ini diambil untuk menjaga keberlanjutan layanan dan memulihkan lalu lintas data secara bertahap. Upaya ini menjadi krusial untuk meminimalisir dampak pemadaman terhadap aktivitas masyarakat dan bisnis yang bergantung pada koneksi internet.

PLN UID Bali sebelumnya menyatakan bahwa pemadaman disebabkan oleh gangguan pada PLTU Celukan Bawang Unit #2. Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, Eka, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan personel dan peralatan untuk melakukan perbaikan dan memulihkan sistem kelistrikan secepatnya. Meskipun detail gangguan belum diungkapkan secara rinci, indikasi awal menunjuk pada terhentinya pasokan listrik akibat masalah pada unit pembangkit tersebut.

Upaya Pemulihan dan Dampak Luas

Fokus utama saat ini adalah pemulihan penuh pasokan listrik dan menstabilkan kembali jaringan internet di seluruh Bali. Pemadaman listrik tidak hanya mengganggu konektivitas internet, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi, layanan publik, dan operasional bisnis. Koordinasi antara Telkomsel, PLN, dan instansi terkait menjadi kunci untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif.

Telkomsel terus berupaya memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada, termasuk unit mobile backup power, untuk menjaga agar layanan internet tetap dapat diakses meskipun dalam kapasitas terbatas. Pemantauan terhadap kinerja jaringan juga dilakukan secara intensif untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus dan memastikan pemulihan yang merata di seluruh wilayah Bali. Situasi ini menyoroti pentingnya infrastruktur yang tangguh dan kerjasama yang solid antara berbagai pihak untuk menghadapi tantangan dan meminimalkan dampak negatif bagi masyarakat.