Perputaran uang haram dari aktivitas judi online (judol) di Indonesia menunjukkan tren perlambatan yang signifikan pada tahun 2024. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa angka perputaran uang judol mencapai Rp 359 triliun pada tahun tersebut. Angka ini menunjukkan penurunan drastis dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, perputaran uang dari judi online melonjak hingga 213 persen dibandingkan tahun 2022, mencapai angka Rp 327 triliun. Lonjakan ini tentu sangat mengkhawatirkan. Namun, berkat kerja keras dan sinergi antara PPATK dan Bareskrim Polri, pertumbuhan perputaran uang judol berhasil ditekan secara signifikan di tahun 2024. Ivan menjelaskan bahwa tanpa upaya penegakan hukum yang intensif, perputaran uang judol diperkirakan bisa mencapai angka yang jauh lebih fantastis, bahkan mendekati Rp 1 kuadriliun.

PPATK menargetkan pertumbuhan perputaran uang judi online dapat terus ditekan hingga angka 10 persen di tahun-tahun mendatang. Strategi yang diterapkan meliputi peningkatan koordinasi dengan berbagai lembaga penegak hukum, pemblokiran rekening yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online, serta edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online.

Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan PPATK dan Bareskrim Polri dalam menekan perputaran uang judi online:

• Peningkatan Koordinasi: PPATK memperkuat koordinasi dengan Bareskrim Polri dan lembaga terkait lainnya untuk berbagi informasi dan melakukan penindakan bersama.
• Pemblokiran Rekening: PPATK secara aktif memblokir rekening-rekening yang terindikasi digunakan untuk transaksi judi online.
• Analisis Transaksi: PPATK melakukan analisis mendalam terhadap transaksi keuangan yang mencurigakan untuk mengidentifikasi pelaku dan jaringan judi online.
• Edukasi Masyarakat: PPATK bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online dan cara menghindarinya.

Keberhasilan menekan pertumbuhan perputaran uang judi online ini menunjukkan efektivitas kerja sama antar lembaga dalam memberantas kejahatan keuangan. PPATK berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan judi online demi melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas keuangan negara.