Krisis Kemanusiaan di Gaza: WHO Mengutuk Dampak Serangan Israel Terhadap Anak-Anak
Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kecaman keras atas dampak serangan Israel, khususnya terhadap anak-anak. Pejabat WHO mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap situasi yang mereka gambarkan sebagai tragedi yang berlangsung tanpa tindakan nyata dari komunitas internasional.
Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan, dengan nada geram mempertanyakan batas toleransi dunia terhadap pertumpahan darah dan penderitaan. Ia menyoroti konsekuensi mengerikan bagi anak-anak Gaza, yang tidak hanya menderita luka fisik, tetapi juga trauma psikologis yang mendalam. Ryan menekankan bahwa tindakan atau kelalaian dalam mengatasi krisis ini secara tidak langsung menjadikan semua pihak terlibat dalam tragedi yang sedang berlangsung.
Blokade yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza telah memperburuk situasi kemanusiaan. Pembatasan ketat terhadap aliran bantuan internasional telah menyebabkan kekurangan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi 2,4 juta warga Palestina di wilayah tersebut. Penghentian pengiriman bantuan pada awal Maret, menyusul berakhirnya gencatan senjata sementara, semakin memperburuk kondisi yang sudah sangat genting.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berulang kali mengeluarkan peringatan tentang bencana kemanusiaan yang mengancam di Gaza, dengan kelaparan menjadi momok yang nyata. Program Pangan Dunia (WFP) PBB melaporkan bahwa mereka telah mendistribusikan cadangan makanan terakhir yang tersedia untuk dapur-dapur umum, menandakan tingkat keputusasaan yang mencapai puncaknya.
Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola oleh Hamas, menunjukkan jumlah korban tewas terus meningkat sejak dimulainya kembali serangan Israel. Ribuan orang, termasuk banyak anak-anak, telah kehilangan nyawa atau mengalami luka-luka yang mengubah hidup mereka. Lebih dari seribu anak dilaporkan kehilangan anggota tubuh, sementara ribuan lainnya menderita cedera tulang belakang, cedera kepala serius, dan gangguan psikologis yang memerlukan perhatian khusus.
Ryan, berbicara di hadapan para ahli dan jurnalis di markas WHO di Jenewa, meluapkan kemarahannya dan rasa frustrasinya. Ia mengekspresikan rasa bersalah karena merasa tidak berbuat cukup untuk meringankan penderitaan di Gaza dan menyerukan tindakan segera untuk mengakhiri apa yang disebutnya sebagai "kekejaman".
Berikut adalah poin-poin penting dari krisis kemanusiaan di Gaza:
- Kecaman WHO: Organisasi Kesehatan Dunia mengutuk keras serangan Israel dan dampaknya terhadap warga sipil, terutama anak-anak.
- Krisis Kemanusiaan: Blokade dan pembatasan bantuan telah menyebabkan kekurangan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
- Korban Jiwa: Ribuan orang telah tewas dan terluka, termasuk banyak anak-anak yang menderita luka fisik dan trauma psikologis yang mendalam.
- Peringatan PBB: Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berulang kali memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang mengancam di Gaza.
- Seruan Tindakan: WHO menyerukan tindakan segera untuk mengakhiri kekejaman dan meringankan penderitaan warga Gaza.