Pembongkaran Bangunan Ilegal Hibisc Fantasy Puncak: Warga Awasi Proses Perataan Lahan

Pembongkaran Bangunan Ilegal Hibisc Fantasy Puncak: Warga Awasi Proses Perataan Lahan

Proses pembongkaran bangunan ilegal di kawasan wisata Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025), menarik perhatian besar dari warga sekitar. Puluhan warga dan pengendara memadati area sekitar lokasi pembongkaran, memantau langsung proses perataan lahan yang dilakukan oleh tim eksekusi. Kehadiran mereka bukan sekadar rasa ingin tahu, melainkan juga untuk memastikan seluruh bangunan yang dinilai telah melanggar aturan peruntukan lahan benar-benar diratakan tanpa sisa. Suasana tegang namun tertib terlihat di lokasi, diiringi oleh desiran rasa penasaran dan harapan agar tragedi bencana alam serupa yang pernah terjadi di masa lalu tak terulang kembali.

Salah seorang warga, Ihwan (45), menyatakan keprihatinannya terhadap dampak pembangunan liar di kawasan tersebut. “Saya ingin memastikan bangunan-bangunan itu benar-benar dibongkar sampai rata,” ujarnya. Ia menuturkan kehadirannya di lokasi sejak hari pertama pembongkaran sebagai bentuk pengawasan warga. Ihwan juga mengaitkan peristiwa ini dengan pembongkaran pedagang kaki lima (PKL) beberapa waktu lalu di Puncak, dan menuntut keadilan dan konsistensi pemerintah dalam menegakkan aturan. “Kalau PKL saja dibongkar semua, kenapa bangunan besar ini tidak? Ini harus bersih total, jangan ada yang tersisa,” tegasnya. Ia juga menunjuk kawasan yang terdampak bencana alam sebagai bukti dampak negatif pembangunan yang tidak terkontrol. “Bencana longsor beberapa waktu lalu sampai ke Gadog, itu salah satu bukti,” imbuhnya.

Senada dengan Ihwan, Anwar (30), warga lainnya, mengungkapkan kekesalannya karena warga pribumi yang paling merasakan dampak buruk dari pembangunan ilegal ini. “Kita yang jadi korban, padahal ini bukan ulah kita, tapi ulah mereka yang pendatang,” ungkap Anwar yang juga turut mengawasi proses pembongkaran sejak hari pertama. Pernyataan ini menggarisbawahi sentimen sosial dan ekonomi yang muncul akibat perkembangan pembangunan yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat setempat.

Proses pembongkaran yang melibatkan beberapa alat berat berlangsung di bawah pengawasan ketat pihak berwenang. Pihak kepolisian terlihat berjaga untuk mengamankan jalannya pembongkaran dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Bangunan yang dibongkar tampak sudah disegel sejak sehari sebelumnya, namun warga tetap merasa perlu untuk memastikan proses perataan lahan berjalan sesuai dengan harapan dan menghilangkan potensi ancaman bahaya di kemudian hari. Kehadiran warga ini menjadi bentuk partisipasi aktif dalam pengawasan pembangunan dan penegakan aturan di wilayah Puncak.

Proses ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menghindari pembangunan yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan, guna mencegah bencana alam dan ketidakadilan sosial. Pembongkaran bangunan ilegal di Hibisc Fantasy menjadi sebuah momentum penting bagi terciptanya kawasan wisata Puncak yang aman, tertib, dan berkelanjutan.