Tingginya Kasus Perundungan di Kalangan Dokter Spesialis Bedah RSUP Prof. Ngoerah: Analisis Faktor Pemicu dan Upaya Penanganan
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. IGNG Ngoerah menjadi sorotan terkait dengan praktik perundungan yang terjadi di kalangan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan adanya 42 laporan kasus perundungan yang terjadi sejak tahun 2023 hingga awal tahun 2025.
Fokus utama dari kasus-kasus ini terpusat pada program studi (prodi) spesialis bedah dan penyakit dalam. Ken Wirianti, Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RS Ngoerah, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya perundungan di lingkungan kedua prodi tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Tingkat Stres Tinggi: Beban kerja yang berat dan tekanan akademik yang signifikan, terutama dalam menangani kasus-kasus darurat di bidang bedah, menjadi pemicu utama stres bagi peserta didik.
- Masalah Komunikasi: Kurangnya komunikasi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, serta antara peserta didik junior dengan senior, menciptakan kesenjangan dan potensi konflik.
Kasus perundungan yang dilaporkan sebagian besar berupa kekerasan verbal, dengan korban terbanyak adalah perempuan. Pihak RSUP Prof. Ngoerah telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perundungan, termasuk memberikan sanksi skorsing dan pencabutan kewenangan untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan di rumah sakit.
Selain memberikan sanksi kepada pelaku, RSUP Prof. Ngoerah juga memberikan perlindungan dan terapi psikologis kepada korban perundungan. Langkah-langkah pencegahan juga telah diimplementasikan, termasuk:
- Sosialisasi Pencegahan Perundungan: Program sosialisasi yang ditujukan kepada pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kesadaran tentang perundungan dan dampaknya.
- Penandatanganan Pakta Integritas: Komitmen dari seluruh pihak untuk tidak melakukan perundungan, yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan pakta integritas.
- Pengaturan Jam Kerja: Penyesuaian jam kerja peserta didik untuk mengurangi beban kerja dan tingkat stres.
- Kanal Pengaduan: Pembukaan kanal dan jaringan komunikasi untuk memfasilitasi pelaporan kasus perundungan.
- Survei Burnout dan Skrining Depresi: Identifikasi dini potensi masalah kesehatan mental pada peserta didik melalui survei burnout dan skrining depresi.
- Pengawasan Kegiatan Pendidikan: Peningkatan pengawasan terhadap kegiatan pendidikan melalui program sapa residen.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah mengungkapkan data terkait jumlah kasus perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di berbagai rumah sakit, termasuk rumah sakit Kemenkes, RSUD, rumah sakit universitas, dan rumah sakit swasta. Dari 2.668 pengaduan yang masuk sejak Juni 2023, setelah dilakukan verifikasi, ditemukan 632 kasus yang terkonfirmasi sebagai perundungan.