Sinergi Kementan dan Kemnaker Dorong Modernisasi Pertanian dan Serap Tenaga Kerja Muda
Sinergi Kementan dan Kemnaker Dorong Modernisasi Pertanian dan Serap Tenaga Kerja Muda
Kerja sama strategis antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi terjalin melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini diproyeksikan akan menjadi katalis percepatan modernisasi sektor pertanian di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja bagi generasi muda. Fokus utama MoU ini adalah optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam pengembangan klaster pertanian modern yang tengah digalakkan pemerintah.
Kementan saat ini tengah gencar membangun 3 juta hektar sawah baru, mengoptimalkan lahan pertanian yang ada, dan menerapkan skema pertanian modern. Program-program intensif ini akan disinergikan dengan sumber daya manusia (SDM) terampil dari Kemnaker. Lebih dari 27.000 petani milenial yang tercatat di Kementan akan mendapatkan pelatihan intensif dari sekitar 300-500 instruktur handal dari Kemnaker. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para petani muda, dibekali sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga mampu mengoperasikan dan merawat alsintan secara efektif dan efisien. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian nasional secara signifikan.
Lima Provinsi Prioritas Pengembangan Klaster Pertanian Modern:
Program pelatihan dan penempatan tenaga kerja terampil akan diprioritaskan di lima provinsi yang menjadi fokus utama pengembangan klaster pertanian modern, yaitu:
- Papua Selatan
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
Para instruktur Kemnaker akan berperan aktif dalam pelatihan dan pendampingan di lapangan, memastikan transfer pengetahuan dan keterampilan berjalan optimal. Kementan telah menyalurkan lebih dari 3.000 unit alsintan ke wilayah klaster pertanian modern, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mendukung modernisasi pertanian.
Menariknya, kerja sama ini dipandang sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian Indonesia. Tidak hanya meningkatkan produktivitas, kolaborasi ini juga berpotensi besar dalam membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, serta berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional melalui penguatan ekonomi kerakyatan di pedesaan.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja sama ini dan menyatakan kesiapan Kemnaker untuk mendukung penuh program strategis Kementan. Kemnaker berkomitmen menyediakan instruktur dan mekanik terlatih, serta memanfaatkan skema sertifikasi BNSP untuk memastikan kualitas pelatihan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia dan mendukung kemajuan sektor pertanian.
Dengan demikian, sinergi antara Kementan dan Kemnaker ini diharapkan mampu menciptakan lompatan besar dalam sektor pertanian Indonesia, mendorong kemajuan ekonomi pedesaan, dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi generasi muda.