Conceicao: Mentalitas Pejuang, Kunci Perbedaan Porto dan AC Milan yang Terpuruk
Conceicao: Mentalitas Pejuang, Kunci Perbedaan Porto dan AC Milan yang Terpuruk
Sergio Conceicao, pelatih AC Milan, mengungkapkan perbedaan mendasar antara keberhasilannya bersama FC Porto dan tantangan yang dihadapinya di San Siro. Masa kepemimpinannya di Porto, dari 2017 hingga 2024, ditandai dengan prestasi gemilang: tiga gelar Liga Portugal, empat Piala Portugal, satu Piala Liga Portugal, dan tiga Piala Super Portugal. Rekam jejak tersebut menjadi modal besar ketika ia ditunjuk sebagai pengganti Paulo Fonseca di AC Milan pada Desember 2024. Namun, realita di Italia jauh berbeda dari ekspektasi.
Sejak kedatangannya, AC Milan justru mengalami penurunan drastis. Posisi mereka di klasemen Serie A jauh dari zona Liga Champions, bahkan terancam gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Kegagalan di Liga Champions semakin memperparah situasi. Satu-satunya harapan meraih trofi musim ini hanya tersisa di Coppa Italia, meskipun Piala Super Italia yang diraih awal tahun telah memudar di tengah krisis yang melanda Rossoneri. Tiga kekalahan beruntun di Serie A semakin memperburuk keadaan, menempatkan Milan di peringkat 9 klasemen, tertinggal 11 poin dari zona Liga Champions. Menjelang laga melawan Lecce di pekan ke-28, tekanan bagi Conceicao semakin besar.
Ketika ditanya mengenai perbedaan signifikan antara skuad Porto dan Milan, Conceicao menunjuk pada satu faktor kunci: mentalitas. "Kesolidan, kekompakan tim," tegasnya. Ia mengakui bahwa kualitas pemain Milan mungkin lebih tinggi daripada Porto, tetapi tim asuhannya di Portugal memiliki karakter yang luar biasa. "Semua itu harus dilandasi sebuah keharmonisan sikap," tambahnya. Conceicao menekankan pentingnya mentalitas pejuang di setiap pemain. "Setiap pemain harus memiliki sikap sebagai seorang prajurit, seorang pejuang. Saya mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesan ini kepada seluruh tim," jelasnya.
Meskipun mengakui kesulitannya, Conceicao optimistis. Dengan waktu persiapan selama seminggu penuh bersama para pemain, ia berharap dapat melihat perubahan signifikan. "Apakah kita akan melihat AC Milan yang berbeda nanti? Saya benar-benar bekerja supaya hal itu terjadi. Milan yang lebih bagus? Setelah satu minggu? Oke, saya terima tantangannya," kata Conceicao dengan keyakinan yang terpancar dari pernyataannya. Tantangan besar kini ada di pundak Conceicao untuk membangkitkan semangat juang Rossoneri dan membawa mereka kembali ke jalur kemenangan, serta memastikan tempat di kompetisi Eropa musim depan. Pertandingan melawan Lecce akan menjadi ujian awal untuk melihat apakah perubahan signifikan telah terjadi di tubuh tim.