Dinamika Kelompok Militan di Kashmir: Akar Konflik dan Pengaruh Regional
Kashmir, wilayah yang diperebutkan antara India dan Pakistan, kembali menjadi sorotan menyusul serangkaian serangan yang meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. Serangan terbaru terhadap wisatawan di Pahalgam, yang menewaskan puluhan orang, memicu gelombang reaksi keras dari India, termasuk penangguhan perjanjian pembagian air dan penutupan perbatasan. Kelompok yang mengaku bertanggung jawab, Front Perlawanan (TRF), menambah daftar panjang kelompok militan yang beroperasi di wilayah tersebut, masing-masing dengan agenda dan afiliasi yang kompleks.
Lanskap Militan yang Kompleks
Lanskap militan di Kashmir sangat kompleks dan terus berubah. Banyak kelompok yang secara resmi dilarang oleh Pakistan namun dituduh oleh India menerima dukungan dari intelijen militer Pakistan. Beberapa kelompok telah berganti nama atau terpecah, namun tujuan mereka tetap sama: menantang kendali India atas Kashmir dan menggabungkannya dengan Pakistan. Beberapa kelompok bahkan memiliki hubungan dengan jaringan teroris global seperti Taliban dan Al-Qaeda.
Berikut adalah beberapa kelompok militan utama yang aktif di Jammu dan Kashmir:
- Front Perlawanan (TRF): Muncul setelah India mencabut Pasal 370, yang mencabut status khusus Jammu dan Kashmir. TRF mengklaim sebagai gerakan sekuler, tetapi India menuduhnya sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba (LeT).
- Lashkar-e-Taiba (LeT): Didirikan pada tahun 1990, LeT adalah salah satu kelompok militan paling terkenal di wilayah tersebut. Tujuan utamanya adalah mengakhiri pemerintahan India atas Jammu dan Kashmir. Kelompok ini dilarang oleh Pakistan pada tahun 2002, tetapi tetap aktif dan dituduh melakukan serangan-serangan besar di India, termasuk serangan Mumbai 2008.
- Hizbul Mujahidin (HM): Didirikan pada tahun 1989, HM pernah menjadi kelompok militan paling terkemuka di Kashmir. Pengaruh kelompok tersebut telah memudar dalam beberapa tahun terakhir.
- Jaish-e-Mohammed (JeM): Didirikan pada tahun 2000 oleh Masood Azhar. Tujuan kelompok ini adalah untuk menyatukan Kashmir dengan Pakistan. JeM telah melancarkan sejumlah serangan besar, termasuk pengeboman Pulwama pada tahun 2019.
- Al Badr: Dibentuk pada awal tahun 1990-an sebagai kelompok sempalan Hizbul Mujahideen. Kelompok ini dikenal karena para pejuangnya yang tangguh dalam pertempuran.
- Ansar Ghazwat-ul-Hind (AGH): Didirikan pada tahun 2017, mewakili kehadiran al-Qaida dalam konflik Kashmir. Kelompok ini berkomitmen untuk mendirikan negara Islam di bawah hukum Syariah di Kashmir.
Dampak Regional dan Internasional
Konflik di Kashmir tidak hanya berdampak pada India dan Pakistan, tetapi juga memiliki implikasi regional dan internasional. Kehadiran kelompok-kelompok militan yang memiliki hubungan dengan jaringan teroris global meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas kawasan. Upaya untuk mencapai perdamaian di Kashmir terhambat oleh kompleksitas lanskap militan dan kurangnya kepercayaan antara India dan Pakistan. Situasi ini memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak terkait untuk mengatasi akar penyebab konflik dan mempromosikan dialog dan rekonsiliasi.