Walikota Surabaya Tegaskan Sanksi Tegas bagi Pelatih Futsal Terkait Insiden Kekerasan pada Siswa SD

Kasus kekerasan yang melibatkan seorang pelatih futsal terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) di Surabaya terus bergulir. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa sanksi tegas akan tetap diberikan kepada BAZ, pelatih futsal yang bersangkutan, meskipun laporan polisi telah dicabut oleh pihak korban, BAI (11).

Eri Cahyadi menyatakan bahwa tindakan kekerasan tersebut tidak dapat ditolerir, terutama karena BAZ adalah seorang guru yang seharusnya menjadi teladan bagi para siswa. Menurutnya, sanksi ini penting untuk menjaga marwah pendidikan di Surabaya dan memberikan efek jera bagi tenaga pendidik lainnya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Saya sudah perintahkan inspektorat untuk memberikan sanksi terberat. Ini menjadi contoh yang sangat buruk dan dapat merusak citra pendidikan di Surabaya. Banyak guru yang baik, jangan sampai dirusak oleh satu atau dua orang yang melakukan tindakan seperti ini," ujar Eri Cahyadi saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (2/5/2025).

Eri Cahyadi juga menekankan bahwa tindakan BAZ dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan karakter siswa. Ia khawatir jika kekerasan dianggap sebagai hal yang wajar, maka generasi muda Surabaya akan kehilangan akhlak dan adab.

"Kalau contohnya seperti ini, rusak semua. Akhlaknya tidak ada, adabnya tidak ada, akhirnya murid menilai kalau dewasa boleh membanting," tegasnya.

Insiden ini bermula dari sebuah video yang viral di media sosial, yang memperlihatkan BAZ mendorong seorang siswa SD hingga terpental saat pertandingan futsal di SMP LABSCHOOL UNESA. Video tersebut menunjukkan sekelompok anak berseragam hijau merayakan kemenangan di depan tenda biru. Tiba-tiba, seorang pria berpakaian dan bertopi hitam berlari ke arah mereka dan mendorong salah satu anak hingga terjatuh. Pria tersebut juga terlihat menunjuk anak yang terjatuh, sebelum akhirnya didatangi oleh wasit dan sejumlah orang lainnya.

Menurut informasi dari akun Instagram @surabayakabarmetro, pertandingan tersebut adalah babak semifinal antara MI Alhidayah dan SD Simolawang KIP. Pertandingan berjalan normal tanpa adanya permainan kasar, dan MI Alhidayah memenangkan pertandingan. Namun, perayaan kemenangan pemain MI Alhidayah di depan penonton dan suporter sekolah berujung pada insiden tersebut.

Akibat kejadian ini, korban dilaporkan mengalami trauma dan keretakan tulang ekor. Meskipun laporan polisi telah dicabut dan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai, Eri Cahyadi tetap bersikukuh untuk memberikan sanksi tegas kepada BAZ. Sanksi ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh tenaga pendidik di Surabaya agar selalu menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan yang berkarakter dan bebas dari kekerasan.

  • Kronologi Singkat Insiden:

    • Pertandingan futsal semifinal antara MI Alhidayah dan SD Simolawang KIP di SMP LABSCHOOL UNESA.
    • MI Alhidayah memenangkan pertandingan dan melakukan selebrasi.
    • Pelatih futsal, BAZ, mendorong salah satu pemain SD hingga terjatuh.
    • Korban mengalami trauma dan keretakan tulang ekor.
    • Laporan polisi dicabut, namun Walikota Surabaya tetap akan memberikan sanksi.