Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat, Pengeluaran Justru Menyusut di Kuartal I 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya dinamika menarik dalam sektor pariwisata Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tanah air mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, di sisi lain, terjadi penurunan signifikan pada rata-rata pengeluaran per wisatawan selama kunjungan mereka.

Berdasarkan data yang dirilis BPS, total kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada Kuartal I 2025 mencapai 2.735.472 kunjungan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,83 persen jika dibandingkan dengan Kuartal I 2024 yang mencatat 2.536.809 kunjungan. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi menarik bagi wisatawan internasional.

Namun, peningkatan jumlah kunjungan ini tidak sejalan dengan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata. Data BPS menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan mengalami penurunan. Pada Kuartal I 2025, rata-rata pengeluaran tercatat sebesar 1.277,17 dollar AS atau setara dengan Rp 20,94 juta (dengan kurs Rp 16.400). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Kuartal IV 2024 yang mencatatkan pengeluaran sebesar 1.287,33 dollar AS, serta Kuartal I 2024 yang mencapai 1.429,40 dollar AS.

"Pada Kuartal I 2025, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan mengalami penurunan dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran baik pada Kuartal IV 2024 dan juga Kuartal I 2024," ujar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta.

Lebih lanjut, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa mayoritas pengeluaran wisatawan asing pada periode ini dialokasikan untuk akomodasi, dengan proporsi mencapai 38,07 persen. Pola pengeluaran ini relatif stabil jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Data BPS juga menunjukkan tren penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari bulan Januari hingga Maret 2025. Pada Januari 2025, tercatat sebanyak 1 juta kunjungan, yang kemudian menurun menjadi 891.210 kunjungan pada Februari 2025, dan kembali turun menjadi 841.030 kunjungan pada Maret 2025.

Secara khusus, jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama pada bulan Maret mengalami penurunan sebesar 2,18 persen dibandingkan dengan Maret 2024. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman dari pintu masuk utama pada Maret mengalami penurunan sebesar 5,63 persen.

Berikut rincian penurunan kunjungan wisatawan mancanegara:

  • Januari 2025: 1.000.000 kunjungan
  • Februari 2025: 891.210 kunjungan
  • Maret 2025: 841.030 kunjungan

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penurunan pengeluaran wisatawan mancanegara. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:

  • Perubahan perilaku konsumen wisatawan yang lebih memilih penginapan dan akomodasi yang lebih murah.
  • Penurunan daya beli wisatawan akibat faktor ekonomi global.
  • Promosi destinasi wisata yang kurang efektif dalam menarik wisatawan dengan anggaran besar.
  • Persaingan dengan destinasi wisata lain yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Penurunan pengeluaran wisatawan mancanegara ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku industri pariwisata. Diperlukan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, seperti:

  • Meningkatkan kualitas destinasi wisata dan layanan yang ditawarkan.
  • Menargetkan pasar wisatawan dengan daya beli tinggi.
  • Melakukan promosi yang lebih gencar dan terarah.
  • Menawarkan paket wisata yang lebih menarik dan bernilai tambah.

Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut, sektor pariwisata Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara.