Serangan di Nablus: Masjid Bersejarah Rusak Akibat Operasi Militer Israel, Palestina Kecam Keras

Serangan di Nablus: Masjid Bersejarah Rusak Akibat Operasi Militer Israel, Palestina Kecam Keras

Insiden pembakaran sebagian Masjid al-Nasr, sebuah masjid bersejarah di Kota Tua Nablus, Tepi Barat, telah memicu kecaman keras dari pihak berwenang Palestina. Peristiwa yang terjadi pada Jumat, 7 Maret 2025, dianggap sebagai bagian dari operasi militer Israel yang berlangsung dari pukul 02.00 hingga 06.30 waktu setempat. Rekaman video yang beredar memperlihatkan kondisi masjid yang mengalami kerusakan parah akibat kebakaran, dengan bagian interiornya menghitam dan hangus. Kejadian ini terjadi di tengah perayaan Jumat pertama bulan suci Ramadan, menambah keprihatinan atas eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.

Pihak Palestina mengecam keras tindakan tersebut sebagai sebuah serangan serius dan bagian dari rencana sistematis untuk menodai tempat-tempat suci. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina dalam pernyataannya menyebut insiden ini sebagai “serangan serius” dan mengutuk keras “rencana sistematis dalam penodaan tempat-tempat suci, masjid, dan tempat ibadah kami”. Senada dengan Kementerian, Direktur Wakaf Nablus, Sheikh Nasser Al-Salman, mengutuk keras “invasi biadab pendudukan Israel terhadap masjid-masjid Nablus” dan menuduh Israel berupaya merusak tempat-tempat suci Islam secara sistematis. Pemerintah kota Nablus turut mengecam tindakan tersebut, menyatakan bahwa pasukan Israel menghalangi petugas pemadam kebakaran untuk mencapai lokasi kebakaran dan mencegah upaya pemadaman. Wali Kota Nablus, Husam Shakhshir, menekankan pentingnya Masjid al-Nasr sebagai situs bersejarah dan bangunan penting di Kota Tua Nablus.

Lebih jauh, otoritas agama setempat melaporkan bahwa total enam masjid telah menjadi sasaran serangan dalam operasi militer tersebut. Pihak militer Israel sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar resmi terkait operasi militer yang dilakukan dan insiden pembakaran masjid tersebut. Operasi militer Israel di Tepi Barat utara telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir, dimulai dari sekitar kamp-kamp pengungsi yang dianggap sebagai basis militansi Palestina. Serangan kemudian meluas ke wilayah yang lebih luas, mengakibatkan penggusuran puluhan ribu warga dan pengerahan tank-tank Israel untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Eskalasi konflik ini telah menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kejadian pembakaran Masjid al-Nasr ini menjadi sorotan internasional, mengungkapkan kembali ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Palestina. Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai perlindungan tempat-tempat suci agama di tengah konflik bersenjata dan pentingnya perlindungan bagi warga sipil di tengah operasi militer. Dunia internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai untuk mengakhiri siklus kekerasan yang terus berlanjut di Tepi Barat.

-Kronologi Kejadian: - Jumat, 7 Maret 2025: Operasi militer Israel di Nablus, antara pukul 02.00 dan 06.30 waktu setempat. - Pembakaran sebagian Masjid al-Nasr terjadi selama operasi militer. - Petugas pemadam kebakaran dihalangi oleh pasukan Israel. - Enam masjid dilaporkan menjadi sasaran serangan.

  • Pihak yang Terlibat:
  • Israel: Melakukan operasi militer di Nablus.
  • Palestina: Mengalami kerusakan properti dan tempat ibadah.
  • Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina: Mengecam keras insiden tersebut.
  • Pemerintah Kota Nablus: Mengecam tindakan Israel dan melaporkan penghalangan petugas pemadam kebakaran.
  • Sheikh Nasser Al-Salman: Mengutuk invasi Israel terhadap masjid-masjid Nablus.