Performa Kontras Manchester United di Bawah Amorim: Dominasi Eropa, Kesulitan Domestik

Manchester United menunjukkan performa yang sangat kontras di bawah kepemimpinan pelatih Ruben Amorim, memperlihatkan dominasi di kompetisi Eropa namun kesulitan untuk menemukan konsistensi di kancah domestik.

Di ajang Liga Europa musim 2024/2025, Setan Merah tampil perkasa. Teranyar, mereka berhasil meraih kemenangan telak 3-0 atas Athletic Bilbao pada leg pertama babak semifinal. Pertandingan yang digelar di Stadion San Mames itu menjadi saksi ketajaman lini depan MU yang mampu mencetak tiga gol di babak pertama. Casemiro membuka skor pada menit ke-30, diikuti oleh dua gol dari Bruno Fernandes pada menit ke-37 dan 45, memastikan keunggulan yang nyaman bagi timnya.

Kemenangan atas Bilbao memperpanjang rekor tak terkalahkan Amorim di Liga Europa bersama Manchester United. Dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni, pelatih asal Portugal itu belum merasakan kekalahan. Dibawah arahannya, MU mencatatkan tujuh kemenangan dan dua hasil imbang. Selain Bilbao, tim-tim seperti Lyon, Real Sociedad, FCSB, Rangers, Viktoria Plzen, dan Bodo/Glimt juga telah menjadi korban keganasan MU di kompetisi ini. Dua hasil imbang diraih saat menghadapi Lyon dan Real Sociedad.

Namun, performa gemilang di Liga Europa tidak tercermin di Liga Inggris. Di kompetisi domestik, Manchester United masih berjuang untuk menemukan performa terbaiknya di bawah asuhan Amorim. Dari 23 pertandingan yang telah dijalani, mereka hanya mampu meraih enam kemenangan, enam hasil imbang, dan menelan 11 kekalahan. Statistik ini menunjukkan bahwa MU masih kesulitan untuk bersaing dengan tim-tim papan atas Liga Inggris.

Dari segi produktivitas gol, Manchester United telah mencetak 27 gol di bawah asuhan Amorim. Namun, masalah utama terletak pada rapuhnya lini pertahanan mereka yang telah kebobolan 35 gol. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Amorim untuk segera memperbaikinya jika ingin membawa MU meraih kesuksesan.

Dengan performa yang inkonsisten di Liga Inggris, Liga Europa menjadi satu-satunya harapan bagi Manchester United untuk menyelamatkan musim ini. Meraih trofi di kompetisi ini tidak hanya akan memberikan kebanggaan, tetapi juga membuka jalan bagi mereka untuk kembali berlaga di Liga Champions musim depan. Tekanan kini berada di pundak Amorim untuk membuktikan kapasitasnya dan membawa MU meraih hasil maksimal di Liga Europa.