Aksi May Day di Semarang Diwarnai Penyanderaan Anggota Intel Polda Jateng

Aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (1/4/2025) malam, diwarnai insiden penyanderaan seorang anggota intelijen Polda Jawa Tengah. Anggota polisi berinisial E tersebut, yang berpakaian preman, disandera oleh sejumlah mahasiswa saat berada di tengah-tengah aksi demonstrasi.

Video penyanderaan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, memperlihatkan anggota intel diinterogasi oleh para mahasiswa. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membenarkan adanya insiden tersebut dan memastikan bahwa kondisi anggota tersebut dalam keadaan baik.

"Anggota kita dari Polda Jateng, inisial E, dalam kondisi baik dan sehat," ujar Kombes Pol Artanto.

Lebih lanjut, Kombes Pol Artanto menjelaskan bahwa Wakapolda Jawa Tengah, Kombes Pol Latif Usman, segera berkoordinasi dengan pihak Rektorat Universitas Diponegoro (Undip) untuk membebaskan anggota intel tersebut. Upaya koordinasi ini berhasil, dan anggota intel tersebut berhasil dievakuasi dari lokasi penyanderaan.

"Alhamdulillah, anggota sudah berhasil keluar dari kampus dan kembali ke kantor dengan selamat," imbuhnya.

Selain itu, Kombes Pol Artanto juga menyampaikan bahwa ratusan mahasiswa Undip yang sempat tertahan di dalam kampus akibat aksi demonstrasi, telah dipulangkan ke rumah masing-masing dengan pengawalan dari anggota Provos Polda Jawa Tengah.

"Dengan pengawalan dari anggota Provos Polda Jawa Tengah, para mahasiswa dipersilakan untuk kembali dan pulang ke rumah dengan aman dan tertib," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketegangan antara mahasiswa dan aparat kepolisian mulai terjadi sekitar pukul 17.15 WIB. Massa aksi berusaha untuk masuk dan melakukan pelemparan ke arah petugas kepolisian. Aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, yang menyebabkan para demonstran berhamburan.

Setelah insiden tersebut, sejumlah demonstran yang mengenakan pakaian hitam ditangkap dan dibawa menggunakan truk. Pada pukul 18.00 WIB, massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah polisi melakukan penyisiran di sepanjang Jalan Pahlawan hingga Universitas Diponegoro. Sempat terjadi penahanan terhadap mahasiswa di dalam kampus hingga pukul 23.00 WIB, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang setelah negosiasi dan situasi dianggap kondusif.

Berikut adalah kronologi singkat kejadian:

  • Siang hari: Mahasiswa melakukan aksi memperingati May Day.
  • 17.15 WIB: Kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian dimulai.
  • 18.00 WIB: Massa aksi membubarkan diri setelah polisi melakukan penyisiran.
  • Malam hari: Anggota intel Polda Jateng disandera oleh mahasiswa.
  • 23.00 WIB: Mahasiswa yang sempat tertahan di kampus diperbolehkan pulang.