Penahanan Belasan Mahasiswa Semarang Pascademo May Day: Proses Hukum Berlanjut
Pasca aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah, sebanyak 14 mahasiswa masih berada dalam penahanan pihak kepolisian. Para mahasiswa tersebut ditahan di Polrestabes Semarang, sementara proses hukum terkait insiden demonstrasi terus bergulir.
Menurut keterangan dari tim pendamping hukum aksi May Day, proses pemeriksaan lanjutan terhadap para mahasiswa masih berlangsung. Penahanan ini merupakan buntut dari aksi demonstrasi yang digelar pada Kamis, 1 Mei 2025, di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Aksi tersebut, yang awalnya berjalan damai, dilaporkan berujung ricuh.
Tim pendamping hukum juga menyampaikan bahwa selain penangkapan, sejumlah demonstran mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Mereka menyoroti tindakan aparat kepolisian yang dianggap represif selama aksi berlangsung, termasuk penggunaan gas air mata yang menyebabkan kepanikan dan berujung pada bentrokan.
Aksi demonstrasi sendiri dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, dengan orasi dari serikat buruh Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di Jalan Pahlawan, depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Pada siang harinya, massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bergabung dan melanjutkan orasi hingga sore hari. Perwakilan serikat buruh sempat melakukan audiensi untuk menyampaikan tuntutan kepada Gubernur Jawa Tengah.
Namun, situasi berubah menjadi tidak kondusif menjelang sore hari. Bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian tidak terhindarkan, dan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Akibatnya, para demonstran berhamburan dan sebagian ditangkap oleh pihak kepolisian. Massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah polisi melakukan penyisiran di sekitar lokasi demonstrasi, termasuk ruas Jalan Pahlawan hingga kawasan Universitas Diponegoro (Undip).
Berikut adalah kronologi singkat kejadian:
- Pukul 10.00 WIB: Aksi dimulai dengan orasi KASBI.
- Pukul 14.00 WIB: KSPI bergabung dalam aksi.
- Pukul 16.00 WIB: Audiensi perwakilan serikat buruh.
- Pukul 17.15 WIB: Aksi berujung ricuh, bentrokan, dan penembakan gas air mata.
- Pukul 18.00 WIB: Massa aksi membubarkan diri setelah penyisiran polisi.