Tren 'Caveman Skincare': Benarkah Efektif atau Justru Membahayakan Kulit?

Tren Perawatan Kulit Ekstrem Ala 'Manusia Gua' Gemparkan TikTok

Dunia perawatan kulit kembali dihebohkan dengan munculnya tren baru yang terbilang ekstrem, yaitu 'caveman skincare' atau metode perawatan kulit ala manusia gua. Tren ini dipopulerkan oleh seorang pengguna TikTok bernama Tia Zakher, yang mengaku tidak menggunakan produk perawatan kulit apa pun, termasuk air, selama lebih dari enam minggu.

Metode ini mengklaim bahwa dengan membiarkan kulit 'beristirahat total' dari segala jenis produk dan perawatan, kulit akan memperbaiki diri secara alami dan kembali ke kondisi yang sehat. Namun, alih-alih mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya, hasil yang ditampilkan oleh Zakher justru menuai kontroversi dan kekhawatiran dari para ahli dermatologi.

Apa Sebenarnya 'Caveman Skincare' Itu?

Inti dari metode 'caveman skincare' adalah minimalisasi produk dan perawatan kulit secara ekstrem. Ini berarti tidak ada pembersih wajah, pelembap, serum, atau bahkan air untuk mencuci wajah. Konsepnya adalah meniru gaya hidup manusia purba yang tidak mengenal produk perawatan kulit modern.

Para pendukung metode ini berpendapat bahwa kulit memiliki kemampuan alami untuk memperbaiki diri sendiri. Dengan menghindari penggunaan produk perawatan kulit, kulit dapat menyeimbangkan diri dan mengatasi masalah seperti jerawat dan iritasi.

Namun, para ahli dermatologi memiliki pandangan yang berbeda. Mereka memperingatkan bahwa metode ini justru dapat membahayakan kesehatan kulit dan memperburuk masalah kulit yang ada.

Bahaya 'Caveman Skincare' Menurut Ahli Dermatologi

Dokter kulit bersertifikat, Dr. Jeaneen Chappell, menegaskan bahwa kondisi kulit yang dialami oleh Zakher bukanlah kondisi yang normal. Ia menjelaskan bahwa mitos tentang kulit yang dapat 'sembuh sendiri' dalam kondisi terabaikan adalah keliru.

Dr. Jennifer Shastry, dokter kulit dari Northwestern Medical Group, menambahkan bahwa mencuci wajah setiap hari penting untuk mengangkat minyak, keringat, dan polusi yang menumpuk di kulit. Tanpa pembersihan rutin, proses regenerasi sel kulit tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga menyebabkan kulit tampak kasar dan bersisik.

Selain itu, penumpukan sebum akibat tidak mencuci wajah dapat meningkatkan risiko munculnya seborrheic dermatitis, yaitu kondisi kulit yang menyebabkan gatal dan mengelupas akibat pertumbuhan jamur. Kondisi lain yang mungkin terjadi adalah ichthyosis vulgaris, yaitu kelainan di mana lapisan pelindung kulit tidak berfungsi normal, sehingga kulit menjadi bersisik.

Cara Merawat Kulit yang Aman dan Efektif

Lalu, bagaimana cara merawat kulit yang tetap aman dan efektif tanpa harus mengikuti tren ekstrem seperti 'caveman skincare'?

Dr. Shastry menyarankan pendekatan yang sederhana namun efektif, yaitu:

  • Membersihkan wajah dengan sabun pembersih lembut setiap hari.
  • Menggunakan pelembap bebas pewangi untuk menjaga kelembapan kulit.
  • Menggunakan sunscreen setiap hari untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat menjaga kesehatan dan kecantikan kulit tanpa harus mengambil risiko dengan mengikuti tren perawatan kulit yang ekstrem.