Laporan Keuangan Kuartal I-2025: Perbandingan Kinerja Bank-Bank Himbara

Analisis Kinerja Keuangan Bank Himbara pada Kuartal I-2025

Laporan keuangan kuartal I-2025 dari bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah dirilis, memberikan gambaran tentang performa masing-masing entitas. Meskipun secara umum menunjukkan tren positif, terdapat variasi signifikan dalam pertumbuhan laba bersih dan penyaluran kredit di antara bank-bank tersebut.

Laba bersih dan ekspansi kredit seringkali dijadikan indikator utama kesehatan finansial sebuah lembaga keuangan. Namun, analisis yang lebih mendalam diperlukan untuk memahami dinamika yang memengaruhi kinerja masing-masing bank.

Perbandingan Kinerja Bank Himbara

Berikut adalah rincian kinerja masing-masing bank Himbara pada kuartal I-2025:

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI)

    BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun, mengalami penurunan 13,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, BRI tetap menjadi bank Himbara dengan perolehan laba tertinggi. Penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.373,66 triliun, tumbuh 4,97 persen secara tahunan. Tingkat kredit bermasalah (NPL) BRI menunjukkan perbaikan, turun dari 3,11 persen menjadi 2,97 persen. BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.421,60 triliun, dengan dana murah (CASA) mendominasi sebesar 65,77 persen. Aset BRI tercatat sebesar Rp 2.098,23 triliun, tumbuh 5,49 persen secara tahunan.

  • Bank Mandiri

    Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 13,2 triliun, meningkat 3,9 persen dibandingkan kuartal I-2024. Kredit konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 1.672 triliun, tumbuh signifikan sebesar 16,5 persen secara tahunan. Rasio NPL Bank Mandiri terjaga di level 1,01 persen. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi mencapai Rp 1.748 triliun, meningkat 11,2 persen secara tahunan, didorong oleh peningkatan dana murah. Total aset Bank Mandiri per kuartal I-2025 tercatat sebesar Rp 2.463,65 triliun, meningkat 1,5 persen dibandingkan akhir Desember 2024.

  • Bank Negara Indonesia (BNI)

    BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,4 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total penyaluran kredit BNI hingga Maret 2025 tercatat sebesar Rp 765,47 triliun, naik 10,1 persen secara tahunan. Rasio NPL BNI terjaga pada level 2 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI naik 5 persen secara tahunan menjadi Rp 819,6 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (CASA).

  • Bank Tabungan Negara (BTN)

    BTN mencatat laba bersih senilai Rp 904 miliar, meningkat 5,1 persen dibandingkan kuartal I-2024. Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp 363,11 triliun, ditopang oleh meningkatnya permintaan kredit di sektor perumahan. Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN mencapai Rp 384,70 triliun, naik 7,5 persen secara tahunan. CASA BTN meningkat double-digit sebesar 10,1 persen. Aset BTN tercatat sebesar Rp 468,53 triliun, tumbuh 3,2 persen secara tahunan.

Kesimpulan

Kinerja bank-bank Himbara pada kuartal I-2025 menunjukkan variasi, dengan beberapa bank mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, sementara yang lain mengalami penurunan. Faktor-faktor seperti strategi penyaluran kredit, pengelolaan NPL, dan kemampuan menghimpun dana murah memainkan peran penting dalam menentukan kinerja masing-masing bank.