Pasca PHK Sritex, Sebagian Warga Solo Raih Peluang Kerja Baru

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk awal tahun 2025 lalu, berdampak signifikan bagi ribuan pekerja di Solo dan sekitarnya. Menyusul penutupan operasional perusahaan tekstil raksasa tersebut pada 1 Maret 2025, sebagian warga Solo yang menjadi korban PHK kini dilaporkan telah berhasil mendapatkan pekerjaan baru di berbagai perusahaan.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah berupaya aktif menjembatani para pekerja terdampak PHK dengan peluang kerja yang tersedia. Melalui program Klik-On PHK, yang merupakan inisiatif Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo, para pekerja diberikan pendampingan dan konsultasi untuk mencari pekerjaan baru. Program ini menjadi wadah penting bagi para pencari kerja untuk mendapatkan informasi lowongan kerja, pelatihan keterampilan, serta dukungan psikologis dalam menghadapi masa transisi.

"Sudah ada beberapa yang diterima di perusahaan yang lain," ujar Respati, mengindikasikan adanya progres positif dalam penyerapan tenaga kerja dari eks-karyawan Sritex. Meskipun belum dapat memberikan angka pasti mengenai jumlah pekerja yang telah kembali bekerja, Respati meyakinkan bahwa Pemkot Solo terus berupaya untuk memfasilitasi para pencari kerja. Data terbaru mengenai jumlah pekerja yang telah mendapatkan pekerjaan baru akan segera diperbarui oleh Disnaker Solo.

Penutupan Sritex Tbk sendiri merupakan pukulan telak bagi industri tekstil di Jawa Tengah. Perusahaan yang telah beroperasi selama 58 tahun tersebut harus mengakhiri kegiatan bisnisnya akibat masalah keuangan yang berujung pada pailit. Proses PHK karyawan Sritex dimulai sejak 26 Februari 2025, dengan hari terakhir kerja pada 28 Februari 2025. Dampak PHK ini tidak hanya dirasakan oleh karyawan di pabrik Sukoharjo, tetapi juga melibatkan anak perusahaan lain dari Sritex Group. Data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa sebanyak 10.669 karyawan Sritex Group terkena PHK secara bertahap selama Januari dan Februari 2025.

Berikut ini daftar program yang di berikan oleh pemerintah kota Surakarta terhadap korban PHK :

  • Konsultasi Karir
  • Pelatihan Keterampilan
  • Informasi Lowongan Kerja
  • Dukungan Psikologis

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkot Solo untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh PHK massal tersebut. Upaya pencarian solusi terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan lain, untuk membuka peluang kerja bagi para pekerja terdampak. Pemulihan ekonomi pasca PHK Sritex menjadi prioritas utama, dengan harapan agar para pekerja yang kehilangan pekerjaan dapat segera mendapatkan penghidupan yang layak.