Banjir Parah Landa Balikpapan, Ratusan Rumah Terendam dan Akses Jalan Utama Lumpuh

Banjir Parah Landa Balikpapan, Ratusan Rumah Terendam dan Akses Jalan Utama Lumpuh

Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan sejak Jumat dini hari, 7 Maret 2025, telah mengakibatkan bencana banjir besar yang melanda tiga kecamatan di kota tersebut. Tinggi muka air di beberapa titik mencapai 1,5 meter, merendam lebih dari 500 rumah dan menyebabkan ratusan warga terjebak di dalam rumah mereka. Situasi darurat ini diperparah oleh pasang air laut yang memperluas jangkauan genangan hingga ke wilayah Batu Ampar, Gunung Samarinda, dan Jalan Beller. Akibatnya, sejumlah ruas jalan utama, termasuk Jalan MT Haryono, menjadi tidak dapat dilalui kendaraan. Kejadian ini menimbulkan kepanikan dan kesulitan bagi warga yang terdampak.

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Basarnas, TNI-Polri, dan relawan kebencanaan langsung diterjunkan untuk melakukan evakuasi warga. Prioritas utama diberikan kepada ibu hamil, lansia, dan anak-anak. Kesaksian warga menggambarkan kepanikan yang terjadi saat air tiba-tiba memasuki rumah mereka. Rani (36), salah satu warga yang terdampak, menceritakan pengalamannya, "Saya bangun tidur, air sudah selutut. Nggak sempat selamatkan barang-barang, yang penting saya gendong anak keluar rumah." Sementara itu, Rifai (45), warga Jalan Beller, mengungkapkan bahwa banjir kali ini jauh lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan, "Setiap hujan deras dan pasang tinggi, daerah sini pasti banjir. Tapi kali ini air naiknya cepat. Jalanan juga sudah nggak bisa dilewati." Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet, di mana petugas penyelamat harus menerobos arus deras untuk mencapai warga yang terjebak. Keadaan ini semakin mempersulit upaya penyelamatan dan evakuasi.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, memberikan keterangan lebih rinci mengenai lokasi terdampak parah. Ia menyatakan, "Kawasan Gang Mufakat, Jalan Penegak, dan Jalan Beller tergenang cukup dalam. Bahkan, di Jalan Jokotole, air naik hingga ke badan jalan utama." Meskipun ratusan rumah terdampak, BPBD belum mendirikan posko pengungsian secara resmi karena banjir mulai surut. Banyak warga memilih mengungsi ke rumah kerabat atau bertahan di lantai dua rumah mereka. Usman menjelaskan, "Kami masih fokus pada evakuasi. Jika kondisi memburuk, posko darurat akan segera disiapkan." Hingga Jumat sore, hujan masih turun dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan potensi banjir susulan. BPBD pun mengeluarkan imbauan kepada warga untuk tetap waspada dan mengungsi jika air kembali naik.

Banjir besar ini kembali menyoroti permasalahan sistem drainase di Balikpapan yang memerlukan perbaikan mendesak. Pemerintah Kota Balikpapan dan instansi terkait perlu segera mengambil langkah-langkah mitigasi bencana guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi hal krusial untuk melindungi warga dari dampak buruk banjir. Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih siap menghadapi kondisi darurat serupa.

Daftar Titik Terdampak Banjir:

  • Batu Ampar
  • Gunung Samarinda
  • Jalan Beller
  • Jalan MT Haryono
  • Gang Mufakat
  • Jalan Penegak
  • Jalan Jokotole