PB IKA PMII Soroti Minimnya Representasi Alumni di PBNU dan Fraksi PKB
Perkumpulan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) menyoroti kurangnya representasi kader mereka dalam struktur kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan jajaran legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pernyataan ini mengemuka dalam acara Tasyakuran Hari Lahir PMII ke-65 yang diselenggarakan di Jakarta. Ketua PB IKA PMII, Andi Jamro Dulung, secara terbuka mempertanyakan komposisi elite PBNU saat ini. Ia menyoroti fakta bahwa dari empat posisi kunci penandatangan dokumen resmi NU, yaitu Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal, tidak satu pun diisi oleh tokoh yang berasal dari PMII. Andi Jamro Dulung menekankan pentingnya alumni PMII untuk bersikap objektif dalam melihat situasi di PBNU.
"Empat penandatanganan dokumen resmi NU: rois aam, katib aam, ketua umum, sekjen, zero PMII, nol PMII, Pak," kata Andi.
PMII, sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki kedekatan historis dengan NU, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kepemimpinan organisasi tersebut. Namun, fakta yang ada menunjukkan bahwa alumni PMII belum mendapatkan tempat yang proporsional dalam struktur PBNU.
Selain menyoroti PBNU, Andi Jamro Dulung juga menyoroti situasi di PKB, partai politik yang secara tradisional memiliki hubungan erat dengan NU. Meskipun Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar, merupakan seorang alumni PMII, namun representasi alumni PMII di Fraksi PKB DPR RI dinilai masih minim. Dari 68 anggota DPR RI dari PKB yang terpilih pada Pemilu 2024, hanya 28 orang yang merupakan alumni PMII.
Andi mempertanyakan keberlanjutan kepemimpinan dari kalangan PMII di PKB setelah masa jabatan Muhaimin Iskandar berakhir. Ia juga menyinggung pentingnya penguasaan parlemen bagi alumni PMII jika ingin menerapkan konsep yang pernah digagas oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi, menambahkan bahwa arahan yang disampaikan oleh Andi Jamro Dulung berkaitan dengan distribusi kader. Ia menekankan pentingnya kader-kader PMII mengisi posisi-posisi strategis dalam pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan. Fathan Subchi menegaskan bahwa PMII mendidik kadernya untuk menjadi pemimpin, sehingga alumni PMII harus mampu berkontribusi secara aktif dalam berbagai bidang.
Isu representasi ini menjadi perhatian serius bagi IKA PMII. Mereka berharap agar alumni PMII dapat diberikan kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi dalam PBNU dan PKB, sehingga dapat memberikan warna dan arah yang lebih baik bagi kedua organisasi tersebut.