Aksi Begal di Kuningan Gagal Total: Pelaku Diamuk Massa Usai Kehabisan Bahan Bakar
Aksi kriminalitas jalanan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berujung pilu bagi dua orang pelaku begal. Alih-alih berhasil membawa kabur hasil curian, mereka justru menjadi bulan-bulanan warga yang geram akibat ulah mereka.
Insiden bermula ketika tiga orang pelaku melancarkan aksinya terhadap seorang pelajar SMA di Jalan Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, pada Rabu (30/4/2025) malam. Dengan modus berpura-pura kehabisan bensin, para pelaku menghentikan korban dan meminta bantuan. Salah seorang pelaku meminta korban mengambil obeng. Saat korban lengah, pelaku kemudian membawa kabur motor korban.
Namun, nasib berkata lain. Dalam pelarian, motor yang digunakan oleh dua pelaku, RIZ dan IL, kehabisan bahan bakar. Sial bagi mereka, teriakan korban yang berusaha mempertahankan motornya didengar oleh warga sekitar. Warga yang tersulut emosi kemudian melakukan pengejaran.
RIZ dan IL yang panik berusaha melarikan diri dengan mendorong motor mereka. Namun, upaya mereka sia-sia. Keduanya terperosok ke area persawahan dan berhasil ditangkap oleh warga yang mengejar. Tanpa ampun, amarah warga pun meledak. Keduanya menjadi sasaran amukan massa hingga babak belur sebelum akhirnya diamankan oleh petugas kepolisian dari Polsek Kadugede.
Sementara itu, satu pelaku lainnya, MUH, berhasil melarikan diri dengan membawa motor hasil curian. Pihak kepolisian kini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang buron.
Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Nova Bhayangkara, menjelaskan bahwa para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal 363 junto 364 dan 365 tentang pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukuman maksimal yang menanti mereka adalah 15 tahun penjara.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku kejahatan jalanan. Masyarakat kini semakin waspada dan tidak segan-segan untuk bertindak tegas terhadap para pelaku kriminal. Aksi begal yang gagal total ini menjadi bukti bahwa kejahatan tidak akan pernah menang melawan kebaikan dan kewaspadaan masyarakat.