Jakarta – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Lapangan Monas, Jakarta, menjadi saksi momen unik ketika Presiden Prabowo Subianto meminta izin kepada ribuan buruh untuk sekadar menyesap kopi di tengah pidatonya. Kejadian ini sontak menarik perhatian dan disambut riuh oleh para peserta aksi.

Momen tersebut terjadi setelah Prabowo menyatakan dukungannya terhadap aspirasi buruh untuk menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional. Dengan suara yang terdengar serak, Prabowo menghentikan sejenak orasinya.

"Suara saya agak serak ini. Boleh saya minum kopi sebentar?" tanya Prabowo sambil menunjuk cangkir putih yang berada di dekatnya. Pertanyaan ini disambut dengan sorak sorai persetujuan dari para buruh yang hadir.

Tanpa ragu, Prabowo mengangkat cangkir tersebut, memperlihatkannya kepada massa, dan kemudian meneguk isinya. Meskipun tidak ada konfirmasi resmi mengenai isi cangkir tersebut, apakah kopi atau air putih, Prabowo kemudian berkelakar, "Ini kalian yang minta, ya. Kalau saya minum kopi, bisa-bisa pidato tiga jam, lho!"

Sontak, pernyataan ini memancing gelak tawa dan tepuk tangan meriah dari para buruh. Prabowo terlihat menikmati momen tersebut, seolah melepaskan dahaga setelah berorasi di bawah terik matahari.

Setelah minum, Prabowo menunjukkan perhatiannya kepada para buruh yang berdiri mendengarkannya. "Kalian tidak kepanasan?" tanyanya.

"Tidak!" jawab para buruh serempak.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam perayaan May Day 2025 ini menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap hak-hak dan aspirasi para pekerja. Ia didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Momen izin minum kopi ini menjadi salah satu highlight yang mencairkan suasana dan menunjukkan sisi humanis seorang pemimpin di tengah acara yang serius.

Daftar Kehadiran Menteri Kabinet Merah Putih:

• Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
• Menteri Ketenagakerjaan
• Menteri Perindustrian
• Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
• Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Aspirasi Buruh yang Disampaikan:

• Peninjauan ulang Undang-Undang Cipta Kerja
• Peningkatan kesejahteraan buruh
• Penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional
• Peningkatan pengawasan terhadap pelanggaran hak-hak buruh