Riset Mengungkap Tren Penggunaan Retinol Dini pada Remaja: Ancaman Bagi Kesehatan Kulit?
Alarm Bahaya Penggunaan Retinol pada Usia Dini: Studi di Inggris Ungkap Fakta Mencengangkan
Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Inggris menyoroti tren mengkhawatirkan terkait penggunaan produk perawatan kulit (skincare) yang mengandung bahan aktif retinol pada kalangan remaja. Riset yang melibatkan 1.500 remaja perempuan dan orang tua ini mengungkap bahwa sebagian anak-anak bahkan mulai menggunakan retinol sejak usia 9 tahun.
Penelitian yang diinisiasi oleh Pai Skincare bekerja sama dengan HelloBiome ini mengindikasikan bahwa lebih dari seperempat anak-anak usia tween (9-12 tahun) di Inggris telah terpapar dengan bahan-bahan perawatan kulit yang kuat, seperti retinol dan alpha hydroxy acids (AHA). Lebih lanjut, studi ini juga menemukan bahwa 41% anak-anak usia 9 hingga 12 tahun menjadikan influencer media sosial dari platform seperti TikTok dan Instagram sebagai referensi utama dalam keputusan pembelian produk perawatan kulit mereka.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan ahli dermatologi dan komunitas perawatan kulit. Pengaruh media sosial yang semakin besar terhadap konsumen muda menjadi sorotan utama. Para ahli memperingatkan bahwa meskipun sedang menjadi tren, penggunaan bahan aktif seperti retinol pada usia yang terlalu dini berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan bagi kesehatan kulit remaja.
Dampak Penggunaan Retinol Dini: Iritasi dan Kurangnya Pengetahuan
Survei dari Pai Skincare menunjukkan bahwa hampir separuh dari anak-anak yang menjadi responden melaporkan mengalami gejala seperti kemerahan, gatal-gatal, atau iritasi setelah menggunakan produk perawatan kulit tertentu. Gejala-gejala ini umumnya dikaitkan dengan penggunaan bahan aktif seperti retinol dan AHA yang tidak sesuai dengan jenis dan kondisi kulit remaja.
Ironisnya, banyak remaja yang tampaknya belum menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan retinol atau AHA terlalu dini. Lebih dari separuh responden mengaku jarang memeriksa label produk sebelum menggunakannya. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran mengenai bahan-bahan aktif yang terkandung dalam produk perawatan kulit yang mereka gunakan sehari-hari.
Retinol: Manfaat dan Risiko Penggunaan pada Remaja
Retinol, yang merupakan turunan dari vitamin A, dikenal luas karena manfaatnya dalam perawatan kulit. Bahan aktif ini sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengurangi tanda-tanda penuaan, mengatasi jerawat, dan memperbaiki tekstur kulit.
Belen Acero, seorang spesialis dermofarmasi dan nutrisi dari Farmasi Avenida de América, menjelaskan bahwa retinol bekerja baik di permukaan kulit (epidermis) maupun di lapisan lebih dalam (dermis) untuk melawan tanda-tanda penuaan. Retinol dapat menyamarkan garis halus, kerutan, dan bintik hitam, serta merangsang produksi kolagen dan memberikan efek antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, retinol juga dapat membantu mengecilkan pori-pori dan meningkatkan kekencangan kulit.
Namun, apakah penggunaan retinol aman untuk remaja? Dr. Anjali Mahto, seorang dokter kulit dari klinik Self London, menyarankan agar retinol sebaiknya digunakan oleh remaja yang berusia 12 tahun ke atas, dan selalu di bawah pengawasan dokter spesialis kulit.
"Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, dan riwayat medis lengkap harus dikaji sebelum menentukan langkah penanganan terbaik. Dokter spesialis kulit juga dapat memantau pengobatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan," ujarnya.
Penggunaan retinol pada usia dini, terutama tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek samping seperti kemerahan, kekeringan, pengelupasan kulit, dan rasa gatal. Selain itu, retinoid juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya sangat dianjurkan saat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung retinol.
Dr. Mahto menekankan pentingnya kehati-hatian bagi remaja saat menggunakan produk perawatan kulit dengan retinol yang dijual bebas tanpa resep dokter. Meskipun bermanfaat, produk-produk ini dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah, kemerahan, pengelupasan, dan kekeringan jika digunakan secara tidak tepat. Hal ini dapat terjadi karena remaja mungkin belum memahami cara mengaplikasikan atau mengatur dosis retinoid dengan benar.