Mengapa Amerika Serikat Merayakan Hari Buruh di Bulan September?

Perayaan Hari Buruh Internasional atau yang dikenal dengan May Day, diperingati setiap tanggal 1 Mei di berbagai belahan dunia. Namun, terdapat keunikan di Amerika Serikat (AS), negara yang justru menjadi cikal bakal gerakan buruh modern. Alih-alih merayakan pada tanggal 1 Mei, AS menetapkan Hari Buruh atau Labor Day pada hari Senin pertama di bulan September.

Sejarah mencatat, momentum perjuangan buruh bermula dari aksi para pekerja di Chicago pada akhir abad ke-19. Namun, mengapa AS memilih tanggal yang berbeda untuk merayakan Hari Buruh?

May Day: Evolusi Makna dari Festival Musim Semi ke Simbol Perjuangan

Sebelum menjadi simbol perlawanan kelas pekerja, May Day memiliki akar sejarah yang kaya sebagai perayaan menyambut musim semi. Pada zaman Romawi Kuno, masyarakat menghormati Dewi Bunga, Flora, dengan festival tahunan yang diadakan setiap tanggal 1 Mei. Tradisi ini kemudian menyebar ke Kepulauan Inggris dan berpadu dengan festival Celtic bernama Beltane.

Di berbagai negara Eropa, May Day dirayakan dengan meriah melalui tarian di sekitar maypole (tiang bunga) dan dekorasi bunga-bunga yang indah. Para imigran Eropa membawa tradisi ini ke Amerika, di mana sekolah-sekolah sering mengajarkan anak-anak untuk menari dan mengumpulkan bunga setiap tanggal 1 Mei.

Namun, makna May Day mengalami perubahan signifikan menjelang akhir tahun 1800-an. Kondisi kerja yang memburuk di AS, di mana buruh harus bekerja hingga 16 jam sehari tanpa jaminan kesejahteraan, memicu gelombang protes dan perjuangan.

Aksi 1 Mei 1886 dan Tragedi Haymarket

Puncak dari perjuangan ini terjadi pada tanggal 1 Mei 1886, ketika ribuan buruh di Amerika Serikat melakukan mogok kerja massal. Tuntutan mereka sederhana: jam kerja yang lebih manusiawi, yaitu 8 jam sehari. Aksi ini mencapai titik kritis dalam insiden berdarah di Chicago yang dikenal sebagai Haymarket Affair.

Kerusuhan pecah saat polisi berusaha membubarkan demonstrasi, dan sebuah bom meledak di tengah kerumunan. Akibatnya, sejumlah polisi dan warga sipil tewas. Delapan aktivis buruh ditangkap, dan empat di antaranya dieksekusi mati meskipun bukti keterlibatan mereka dianggap lemah.

Peristiwa Haymarket menjadi simbol perlawanan kelas pekerja di seluruh dunia dan mengukuhkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Pada tahun 1889, organisasi sosialis internasional secara resmi menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Namun, Pemerintah Amerika Serikat menolak untuk meresmikannya. Perayaan ini dianggap terlalu radikal dan terkait erat dengan ideologi sosialis dan komunis.

Perang Dingin dan Ketakutan Terhadap Komunisme

Ketegangan politik global, terutama setelah Perang Dunia II, memperkuat kekhawatiran Pemerintah AS terhadap ideologi komunis. Pada tahun 1894, Pemerintah AS menetapkan Hari Buruh resmi setiap hari Senin pertama bulan September. Langkah ini diambil untuk menjauhkan diri dari semangat perjuangan buruh global yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.

Setelah Perang Dunia II, Pemerintah AS memperketat pembatasan terhadap serikat buruh. Undang-Undang Taft-Hartley diberlakukan pada tahun 1947, melarang serikat buruh memberikan sumbangan politik dan mewajibkan para pemimpinnya untuk menyatakan bahwa mereka tidak memiliki afiliasi dengan Partai Komunis.

Undang-undang ini juga membatasi hak mogok kerja dengan alasan melindungi keamanan nasional. Kebijakan ini memiliki dampak jangka panjang. Keanggotaan serikat buruh AS yang sempat mencapai 33 persen pada tahun 1950, merosot menjadi hanya 10,1 persen, sebelum naik tipis menjadi 11,3 persen pada tahun 2022.

Hari Buruh di AS Saat Ini

Meskipun tidak diakui secara resmi, sebagian masyarakat Amerika mulai kembali memperingati 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Beberapa kota mengadakan parade dan aksi damai untuk menghormati hak-hak pekerja.

Namun, secara umum, Hari Buruh di Amerika Serikat masih identik dengan awal September. Keputusan politik lebih dari seabad lalu, serta ketegangan ideologis selama Perang Dingin, menjauhkan AS dari semangat perjuangan buruh yang tiap tahun digaungkan di seluruh dunia pada 1 Mei.