Trump Tuding Biden atas Kontraksi Ekonomi AS di Kuartal Pertama 2025
Presiden Donald Trump menyalahkan pendahulunya, Joe Biden, atas kontraksi ekonomi yang dialami Amerika Serikat pada kuartal pertama tahun 2025. Tuduhan ini muncul setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode tersebut. Trump, yang baru menjabat pada akhir Januari 2025, bahkan mengisyaratkan akan kembali menyalahkan Biden jika kontraksi serupa terjadi pada kuartal kedua.
"Pasar saham dalam kasus ini, menunjukkan betapa buruknya situasi yang kita warisi," ujar Trump dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih, beberapa jam setelah laporan ekonomi dirilis. Ia menegaskan bahwa kuartal pertama tersebut mencerminkan kondisi yang ia dan timnya warisi sejak 20 Januari. Ini merupakan pertumbuhan kuartal pertama yang negatif sejak tahun 2022, ketika Biden masih menjabat sebagai presiden.
Trump juga menyampaikan pandangannya melalui platform Truth Social, dengan menyatakan bahwa "Ini adalah Pasar Saham Biden, bukan Trump. Saya baru mengambil alih pada tanggal 20 Januari." Dalam unggahan lain, Trump menyinggung soal kebijakan tarif yang akan segera berlaku dan klaim masuknya perusahaan-perusahaan ke AS dalam jumlah besar. Ia menambahkan bahwa negara akan berkembang pesat, tetapi perlu menyingkirkan "Overhang" Biden, yang menurutnya akan memakan waktu lama. Trump menegaskan bahwa kondisi ini tidak ada hubungannya dengan tarif, melainkan warisan angka-angka buruk dari pemerintahan sebelumnya.
Namun, klaim Trump bahwa PDB negatif dan penurunan pasar adalah hasil kebijakan Biden dinilai tidak akurat. Penurunan belanja pemerintah, terutama pemotongan anggaran pertahanan, juga menjadi faktor yang membebani PDB. Selain itu, laporan dari ADP menunjukkan kenaikan gaji swasta yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan April, yaitu hanya 62.000, jauh di bawah estimasi 120.000. Laporan perekrutan yang lemah ini merupakan kenaikan terkecil sejak Juli 2024.
Laporan PDB terbaru juga menyoroti peningkatan tajam indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, sebesar 3,6 persen pada kuartal pertama 2025, naik dari 2,4 persen pada kuartal sebelumnya. Para ahli mengaitkan angka penggajian yang menyusut dan anjloknya kepercayaan konsumen dengan ketidakpastian dan kekhawatiran seputar kebijakan tarif Trump.