Amanat Mendikdasmen dalam Peringatan Hardiknas 2025: Kolaborasi Semesta Wujudkan Pendidikan Berkualitas
Pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada Hari Pendidikan Nasional 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah menyampaikan pidato pentingnya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025. Pidato ini menjadi acuan bagi pelaksanaan upacara bendera di berbagai instansi pendidikan dan pemerintahan di seluruh Indonesia.
Hardiknas, sebuah momentum sakral yang bertepatan dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, merupakan hari yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959. Setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati hari ini dengan menggelar upacara bendera, di mana amanat dari Mendikdasmen menjadi bagian tak terpisahkan.
Teks pidato Mendikdasmen telah diunggah secara resmi pada tanggal 30 April 2025, dan mengusung tema sentral mengenai pentingnya partisipasi seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan merata bagi seluruh anak Indonesia.
Esensi Pidato Mendikdasmen
Dalam pidatonya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan beberapa poin krusial:
- Syukur dan Refleksi: Mengawali pidato dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mendikdasmen mengajak seluruh masyarakat untuk merefleksikan makna Hardiknas sebagai momentum untuk memperkuat dedikasi dan komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Amanat Konstitusi: Mendikdasmen menekankan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Tidak boleh ada diskriminasi dalam memberikan kesempatan pendidikan kepada siapapun, tanpa memandang latar belakang agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, maupun domisili.
- Pendidikan sebagai Pembentuk Karakter dan Peradaban: Pendidikan bukan hanya sekadar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga proses penting dalam membangun kepribadian yang berakhlak mulia dan membentuk peradaban bangsa. Pendidikan berperan dalam mengembangkan potensi manusia, memberikan keterampilan, dan meningkatkan kecerdasan agar setiap individu dapat meraih kesejahteraan lahir dan batin.
- Prioritas Pemerintah: Mendikdasmen menegaskan bahwa Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional. Hal ini sejalan dengan Asta Cita keempat yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Pemerintah berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
- Revitalisasi Pendidikan: Pemerintah berupaya memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana, pemanfaatan pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kinerja guru. Guru diharapkan menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban yang tidak hanya memfasilitasi pembelajaran, tetapi juga menjadi mentor dan pembimbing bagi para siswa.
- Partisipasi Semesta: Mendikdasmen mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa, untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Pemerintah menyadari keterbatasan sumber daya dan membutuhkan dukungan dari semua pihak agar pendidikan dapat berperan optimal dalam mengantarkan generasi muda menjadi generasi yang hebat dan kuat.
- Langkah Nyata Kementerian: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, antara lain melalui perbaikan tata kelola, pembinaan guru, penerapan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI). Selain itu, Kementerian juga berupaya membentuk karakter siswa melalui program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan program Pagi Ceria.
Ajakan untuk Berkolaborasi
Di akhir pidatonya, Mendikdasmen mengajak seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan, bahu membahu, dan bergotong royong mewujudkan "Pendidikan Bermutu untuk Semua". Pidato ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali komitmen dan upaya kita dalam memajukan pendidikan di Indonesia.