Tergiur Harga Miring, Orang Tua di Inggris Lebih Memilih Liburan Sekolah Bersama Anak Meski Terancam Denda
Fenomena orang tua di Inggris yang memilih mengajak anak-anak mereka berlibur di saat jam sekolah masih berlangsung, meski harus menghadapi risiko denda, terus menjadi sorotan. Data terbaru menunjukkan bahwa sejak tahun 2022, otoritas setempat telah mengeluarkan denda dengan total mencapai 820 miliar Rupiah akibat praktik ini.
Berdasarkan laporan dari Independent, yang mengutip data dari Confused.com, lebih dari 873.000 surat denda telah diterbitkan di Inggris dan Wales antara tahun 2022 dan 2024 terkait ketidakhadiran siswa tanpa izin. Mayoritas denda dikeluarkan di Inggris, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 873.000, sementara Wales hanya mencatat sekitar 2.700 kasus. Informasi ini diperoleh Confused.com melalui permintaan Freedom of Information (FOI) yang diajukan kepada otoritas pendidikan lokal pada Februari 2025.
Pemerintah Inggris sendiri telah menetapkan aturan yang cukup tegas. Orang tua yang kedapatan membawa anak mereka berlibur selama masa sekolah dapat dikenai denda hingga 160 pound sterling (sekitar 3,5 juta Rupiah) per anak, per orang tua. Jika denda tersebut tidak dibayarkan dalam waktu 28 hari, kasusnya dapat dilanjutkan ke ranah hukum.
Namun, ancaman denda tersebut tampaknya tidak cukup efektif untuk menghentikan niat sebagian orang tua. Sebuah survei yang dilakukan oleh OnePoll terhadap 1.200 orang tua pada April 2025 menemukan bahwa hampir dua dari lima orang tua yang anaknya absen tanpa izin mengaku membawa mereka berlibur. Alasan utama di balik keputusan ini adalah harga tiket dan akomodasi yang jauh lebih murah di luar musim liburan sekolah. Dengan kata lain, mereka rela mengambil risiko denda demi menghemat biaya liburan yang signifikan.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa orang tua dapat menghemat rata-rata 567 pound sterling dengan berlibur di luar musim puncak. Bahkan, 16 persen keluarga mengaku mendapatkan diskon hingga 1.000 pound sterling karena memilih waktu liburan di masa sekolah.
Faktor ekonomi tampaknya menjadi pertimbangan utama bagi para orang tua ini. Meskipun aturan semakin diperketat, sebanyak 86 persen orang tua tetap mempertimbangkan untuk membawa anak-anak mereka berlibur saat sekolah berlangsung, tergantung pada usia anak dan situasi keluarga masing-masing. Pertimbangan ini menunjukkan bahwa dilema antara pendidikan anak dan keuangan keluarga menjadi isu yang kompleks dan terus diperdebatkan.