Tragedi Lapas Bukittinggi: Korban Tewas Akibat Oplosan Bertambah, Belasan Lainnya Dirawat Intensif

Insiden pesta minuman keras (miras) oplosan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bukittinggi, Sumatera Barat, memasuki babak baru yang memilukan. Jumlah narapidana yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut bertambah menjadi dua orang. Kabar duka ini menyusul laporan sebelumnya mengenai satu orang warga binaan yang meregang nyawa akibat konsumsi miras oplosan. Satu narapidana lainnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi pada hari Kamis, 1 Mei 2025.

Menurut Direktur RSAM Bukittinggi, Busril, korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Hasil diagnosis menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah keracunan alkohol yang berujung pada gagal napas. Saat ini, tiga narapidana lainnya masih berjuang untuk hidup di ruang ICU, sementara delapan orang lainnya mendapatkan perawatan di ruang rawat inap. Busril menjelaskan bahwa total terdapat 22 orang warga binaan yang awalnya dilarikan ke rumah sakit. Sepuluh orang di antaranya telah diperbolehkan untuk rawat jalan, namun sisanya membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Kasus keracunan massal ini diduga kuat disebabkan oleh pesta miras oplosan yang diadakan oleh para warga binaan dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan pada hari Rabu, 30 April 2025. Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessy Kurniati, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa satu orang meninggal dunia di RSUD Bukittinggi, sementara sisanya dirawat di RSAM Bukittinggi. Kombes Pol Yessy Kurniati menambahkan bahwa para korban terindikasi mengalami keracunan alkohol setelah mengonsumsi minuman yang diduga dicampur dengan parfum. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap detail kejadian dan mencari tahu sumber minuman oplosan tersebut.

Berikut daftar warga binaan yang dirawat di rumah sakit:

  • Tiga orang di ICU.
  • Delapan orang di ruang rawat inap.
  • Sepuluh orang rawat jalan.