Aspirasi Buruh Bergema di Depan Gedung DPR RI: Isu Outsourcing dan Perlindungan Pekerja Mengemuka

Ribuan pekerja dari berbagai serikat dan elemen buruh mulai memadati kawasan depan Gedung DPR RI pada peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5/2025). Aksi ini menjadi wadah bagi para buruh untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka kepada pemerintah dan wakil rakyat.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa massa aksi mulai berkumpul sejak pagi hari. Aliansi Perempuan Indonesia menjadi salah satu kelompok pertama yang tiba, dengan didominasi pakaian berwarna merah sebagai identitas perjuangan mereka. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi tuntutan-tuntutan spesifik.

Tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi ini meliputi:

  • Penghapusan Sistem Outsourcing: Isu ini menjadi fokus utama, mencerminkan kekhawatiran buruh terhadap praktik outsourcing yang dianggap merugikan dan mengurangi kepastian kerja.
  • Pembentukan Satuan Tugas PHK: Buruh mendesak pemerintah untuk membentuk satgas khusus yang bertugas menangani permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara adil dan transparan.
  • Upah Layak: Kenaikan upah yang sesuai dengan kebutuhan hidup layak menjadi tuntutan yang terus diperjuangkan oleh buruh.
  • Perlindungan Pekerja: Buruh menuntut perlindungan yang lebih kuat terhadap hak-hak mereka, termasuk jaminan kesehatan, keselamatan kerja, dan perlindungan dari diskriminasi.
  • Pengesahan RUU PPRT: Aliansi Perempuan Indonesia secara khusus mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi pekerja rumah tangga.
  • Revisi UU Ketenagakerjaan: Buruh juga menuntut revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan agar lebih relevan dengan kondisi dan tantangan dunia kerja saat ini.
  • RUU Perampasan Aset: Buruh juga menyuarakan dukungan terhadap RUU Perampasan Aset sebagai upaya untuk memberantas korupsi yang merugikan negara dan pekerja.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, sebelumnya telah menyampaikan bahwa aksi Hari Buruh ini akan menjadi momentum untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan tersebut secara lebih luas dan masif. KSPI memperkirakan bahwa sekitar 200.000 buruh dari berbagai elemen akan turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh dan menyampaikan aspirasi mereka.

Sementara itu, aparat kepolisian telah melakukan penjagaan di sekitar Gedung DPR RI untuk mengamankan jalannya aksi. Situasi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR RI terpantau lancar dan tidak ada penutupan jalan.