Operasi SAR Korban Avanza Terjun ke Jurang Pakpak Bharat Dihentikan Usai Tujuh Hari Pencarian
Tim SAR gabungan secara resmi menghentikan operasi pencarian terhadap dua korban yang masih hilang dalam insiden mobil Avanza terjun ke jurang di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Keputusan ini diambil setelah tujuh hari pencarian intensif yang belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika, menjelaskan bahwa penghentian operasi SAR ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Meskipun demikian, pemantauan akan terus dilakukan.
"Setelah tujuh hari, operasi pencarian dua penumpang Avanza secara resmi ditutup. Kami telah berupaya maksimal dengan melibatkan berbagai potensi SAR," ujar Hery dalam keterangan resminya.
Selama masa pencarian, tim SAR telah melakukan berbagai upaya, termasuk penyisiran aliran sungai Lae Kombih, scouting darat di sekitar lokasi kejadian, dan pemantauan udara menggunakan drone thermal. Upaya pencarian difokuskan di area di mana mobil Avanza tersebut diperkirakan jatuh, serta wilayah hilir sungai dengan harapan menemukan korban yang mungkin terbawa arus.
"Hingga hari ketujuh, hasil pencarian belum membuahkan hasil. Kami telah berupaya maksimal dengan melibatkan berbagai potensi SAR, menyisir aliran sungai, pencarian dengan scouting darat, dan melakukan pemantauan menggunakan drone thermal," lanjut Hery.
Sebelumnya, satu dari tiga penumpang mobil Avanza telah ditemukan meninggal dunia pada hari Minggu, 27 April 2025. Jenazah korban ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian, di Sungai Lae Kombih.
Insiden tragis ini terjadi pada hari Rabu, 23 April 2025, ketika mobil Avanza yang merupakan bagian dari iring-iringan ambulans, mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang sedalam sekitar 70 meter di jalan lintas Sidikalang–Subulussalam, tepatnya di Desa Tanjung Mulia, Kabupaten Pakpak Bharat. Mobil tersebut diketahui berasal dari Aceh dan sedang dalam perjalanan mengiringi ambulans yang membawa jenazah menuju Jambi.
Menurut Kapolres Pakpak Bharat, AKBP Pebriandi Haloho, kecelakaan diduga disebabkan oleh kondisi jalan yang licin akibat hujan deras. Mobil Avanza tersebut hilang kendali dan terjun ke jurang.
"Setibanya di lokasi, kondisi sedang hujan, sehingga membuat jalan menjadi licin. Mobil ini hilang kendali dan masuk ke dalam jurang," jelas Pebriandi.
Pihak kepolisian juga menduga bahwa penyebab kecelakaan adalah selip ban. Upaya pencarian langsung dilakukan setelah kejadian, namun medan yang sulit dan kondisi cuaca menjadi kendala utama dalam proses pencarian.
Dengan dihentikannya operasi SAR, harapan kini tertuju pada pemantauan yang akan terus dilakukan, dengan harapan kedua korban yang masih hilang dapat segera ditemukan. Keluarga korban juga telah diinformasikan mengenai perkembangan terbaru dan keputusan penghentian operasi SAR ini.