Manajer MU Tenang Hadapi Protes Suporter Jelang Laga Kontra Arsenal

Manajer MU Tenang Hadapi Protes Suporter Jelang Laga Kontra Arsenal

Pertandingan antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford, Minggu (9/3/2025), bukan hanya diwarnai persaingan di lapangan hijau. Sebuah aksi protes besar-besaran yang digagas oleh kelompok suporter The 1958 dijadwalkan akan berlangsung bertepatan dengan laga tersebut. Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kepemimpinan keluarga Glazer yang dinilai telah membelit klub dalam jeratan utang yang menggunung. Meskipun demikian, Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menyatakan ketenangannya menghadapi situasi ini, menekankan fokus tim pada performa di lapangan.

The 1958, sebuah kelompok suporter yang vokal dan berpengaruh, menyerukan kepada seluruh pendukung Setan Merah untuk mengenakan pakaian hitam dan bergabung dalam demonstrasi damai tersebut. Mereka akan melakukan aksi jalan kaki menuju stadion sebagai simbol protes terhadap kondisi finansial klub yang mengkhawatirkan. Laporan keuangan terbaru menunjukkan beban utang klub yang mencapai angka fantastis: 731 juta poundsterling (sekitar Rp 15,4 triliun), termasuk utang transfer pemain sebesar 300 juta poundsterling (sekitar Rp 6,3 triliun). Angka-angka tersebut telah memicu gelombang ketidakpuasan di kalangan pendukung setia Manchester United. Aksi protes ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh The 1958; kelompok ini telah beberapa kali melakukan demonstrasi sebelumnya untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap kepemimpinan Keluarga Glazer.

Menanggapi rencana demonstrasi tersebut, Amorim menyampaikan sikapnya yang bijak dan profesional. Dalam wawancara dengan BBC, ia menyatakan bahwa dirinya memahami hak para suporter untuk melakukan protes dan mengungkapkan pendapat mereka. Ia mengakui bahwa situasi di dalam klub saat ini memang penuh tantangan, namun menekankan bahwa fokus utama tim tetap pada persiapan pertandingan dan meraih hasil terbaik di lapangan. "Situasi memang sulit," ujar Amorim. "Banyak hal terjadi sekaligus, tetapi satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh saya dan para pemain adalah bermain sebaik mungkin dan memenangkan pertandingan." Ia melanjutkan, "Para suporter memiliki hak untuk melakukan protes, itu hal yang baik. Itu bagian dari klub kami dan semua orang punya suara." Amorim juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki performa tim dan memberikan hasil yang memuaskan bagi para pendukung yang telah setia mendukung Manchester United.

Meskipun dihadapkan pada tekanan dari situasi di luar lapangan, Amorim dan timnya berkomitmen untuk tetap fokus pada pertandingan melawan Arsenal. Tekanan dari aksi protes dan beban utang klub tentu saja merupakan tantangan tersendiri, namun Amorim menunjukkan kepemimpinan yang tenang dan profesional dalam menghadapi situasi yang kompleks ini. Keberhasilan Manchester United meraih kemenangan di tengah situasi yang sulit ini akan menjadi bukti kekuatan dan kebersamaan tim serta menjadi jawaban atas keresahan para pendukungnya.

*kurs 1 paun: Rp 21.007