GP Ansor Dirikan Holding Company, Danantara Jajaki Peluang Kolaborasi

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) secara resmi meluncurkan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), sebuah holding company yang bertujuan untuk menyatukan dan mengembangkan berbagai unit bisnis strategis yang sebelumnya tersebar di berbagai sektor. Langkah ini diumumkan di Jakarta pada hari Rabu, 30 April 2025, dan menandai babak baru dalam upaya organisasi tersebut untuk berkontribusi pada perekonomian nasional.

BUMA akan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan Ansor yang bergerak di beragam bidang, mulai dari sektor teknologi informasi (IT) yang dinamis, layanan ketenagakerjaan yang krusial, hingga industri pariwisata melalui lini bisnis tour and travel. Selain itu, BUMA juga merambah sektor perdagangan retail dan umum, media dan event organizer (EO), serta bahkan menjajaki potensi di bidang pertambangan dan ekspor-impor. Diversifikasi ini menunjukkan ambisi GP Ansor untuk terlibat aktif dalam berbagai aspek perekonomian.

Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan bahwa pembentukan BUMA merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan seluruh lini bisnis internal organisasi, mempercepat laju pertumbuhan usaha, dan yang terpenting, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi kader-kader muda GP Ansor di seluruh pelosok Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat memberdayakan generasi muda Ansor dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi bangsa.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, menyambut baik kehadiran BUMA. Beliau melihat BUMA sebagai katalisator positif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki iklim usaha di Indonesia secara keseluruhan. Rosan Roeslani menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki potensi kolaborasi antara Danantara, sebuah lembaga investasi yang didirikan oleh pemerintah, dengan BUMA. Menurutnya, sinergi antara kedua entitas ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional.

"Jika negara membuat Danantara, GP Ansor membuat BUMA, kita bisa berkolaborasi," ujar Rosan, mengisyaratkan potensi kemitraan yang saling menguntungkan. Beliau juga menambahkan bahwa BUMA diharapkan dapat memainkan peran aktif dan konstruktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia, mengingat diversifikasi bisnis yang telah direncanakan. Rosan meyakini bahwa kesepuluh bidang usaha yang telah dirintis oleh BUMA memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan.

CEO BUMA, Firmana Tri Andika, menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk menjalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak, termasuk mitra swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan komunitas global. Semangat kolaborasi ini didasari oleh keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan hanya dapat dicapai melalui kerjasama yang erat antar berbagai pihak. Firmana Tri Andika mengajak semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan.