Paris Menuding Moskow Atas Serangan Siber Jelang Olimpiade 2024
Pemerintah Prancis secara terbuka menuding Rusia atas serangkaian serangan siber yang menargetkan berbagai lembaga penting di negara tersebut, termasuk organisasi yang terlibat dalam persiapan Olimpiade Paris 2024 dan kampanye pemilihan Presiden Emmanuel Macron pada tahun 2017. Tuduhan ini dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, saat berbicara di Dewan Keamanan PBB. Ia mendesak Rusia untuk segera menghentikan aktivitas siber yang dianggap membahayakan.
Barrot mengidentifikasi kelompok peretas APT28, yang terkait dengan badan intelijen militer Rusia GRU, sebagai pelaku utama serangan tersebut. APT28, yang juga dikenal sebagai Fancy Bear, memiliki catatan panjang dalam melakukan serangan siber berskala global, termasuk pembocoran email milik Hillary Clinton selama pemilihan presiden AS 2016. Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan bahwa sejak tahun 2021, APT28 telah menargetkan belasan entitas Prancis di sektor pertahanan, keuangan, dan ekonomi. Kelompok ini juga mengincar berbagai layanan publik, perusahaan, dan organisasi olahraga yang terkait dengan Olimpiade dan Paralimpiade.
Serangan Siber yang Terstruktur dan Terencana
Serangan APT28 terhadap kampanye pemilihan Presiden Emmanuel Macron pada tahun 2017, menjadi sorotan utama. Ribuan dokumen dicuri dan disebarluaskan secara online hanya 24 jam sebelum pemungutan suara putaran kedua. Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk tindakan ini sebagai upaya untuk memanipulasi opini publik dan menimbulkan keraguan dalam proses pemilihan. Namun, upaya tersebut gagal mengubah hasil pemilihan, yang dimenangkan oleh Macron dengan selisih suara yang signifikan.
Selain lembaga pemerintah dan organisasi olahraga, media juga menjadi target utama APT28. Pada tahun 2015, kelompok ini meretas TV5Monde, sebuah jaringan televisi Prancis, dengan menyamar sebagai kelompok militan ISIS. Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan kepanikan dan memengaruhi opini publik di Prancis. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, APT28 juga telah memfokuskan serangannya pada infrastruktur Ukraina, sebagai bagian dari upaya untuk memberikan tekanan dalam konteks perang yang sedang berlangsung.
Ancaman Global dan Langkah Antisipasi
Pada September 2024, sejumlah badan intelijen Eropa, termasuk dari Jerman, memperingatkan potensi serangan siber dari Fancy Bear terhadap negara-negara anggota NATO. Polandia, sebagai sekutu utama Ukraina, bahkan menyatakan kekhawatiran bahwa Rusia dapat mencoba mengganggu pemilihan presiden Ukraina yang dijadwalkan pada 18 Mei 2025 dengan serangan siber dan disinformasi.
Menanggapi ancaman yang meningkat ini, Prancis dan Polandia berencana untuk menandatangani perjanjian persahabatan pada 9 Mei 2025, bertepatan dengan parade besar di Moskwa yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin untuk memperingati kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Pemerintah Prancis menegaskan komitmennya untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mengantisipasi, mencegah, dan menanggapi perilaku jahat Rusia di dunia maya. Utusan Rusia di PBB menolak memberikan komentar langsung atas tuduhan tersebut, tetapi membela posisi negaranya dalam konflik di Ukraina.
- APT28 dan Serangan Global
- Peran Intelijen Rusia dalam Serangan Siber
- Target Utama: Olimpiade, Pemilu, dan Media
- Respons Internasional terhadap Ancaman Siber