Ekspedisi Ilmiah di Maluku: Kolaborasi Masyarakat dan Ilmuwan Wujudkan Pengelolaan Pesisir Berkelanjutan

Ekspedisi Ilmiah di Maluku: Kolaborasi Masyarakat dan Ilmuwan Wujudkan Pengelolaan Pesisir Berkelanjutan

Sebuah ekspedisi ilmiah yang melibatkan masyarakat lokal, akademisi, dan pemerintah telah sukses digelar di Kepulauan Teon, Nila, dan Serua (TNS), Maluku Tengah. Inisiatif ini bertujuan untuk memetakan potensi biofisik, mengkaji kualitas air, dan mengestimasi simpanan karbon biru di wilayah tersebut, dengan harapan menghasilkan strategi pengelolaan pesisir dan laut yang berkelanjutan.

Ekspedisi yang berlangsung selama dua pekan ini, merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku, Universitas Pattimura, serta partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Tim peneliti melakukan pemetaan habitat penting seperti terumbu karang, lamun, dan mangrove. Selain itu, survei keanekaragaman hayati juga dilakukan untuk mendata populasi hiu martil, burung, dan herpetofauna di wilayah tersebut.

Pendekatan Inklusif: Mengintegrasikan Pengetahuan Lokal dan Ilmiah

Salah satu aspek penting dari ekspedisi ini adalah pendekatan inklusif yang mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan kearifan lokal masyarakat pesisir. Dialog intensif dilakukan dengan para nelayan dan tokoh masyarakat untuk memahami praktik pengelolaan laut tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Data sosial ekonomi juga dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi kehidupan masyarakat dan tantangan yang mereka hadapi.

Partisipasi aktif masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan ekspedisi ini. Mereka terlibat langsung dalam proses pemetaan partisipatif, pengambilan data lapangan, dan diskusi mendalam mengenai potensi dan tantangan pengelolaan sumber daya laut di wilayah mereka. Keterlibatan ini tidak hanya memberikan rasa kepemilikan kepada masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa strategi pengelolaan yang akan dirumuskan nantinya relevan dengan kebutuhan dan konteks sosial budaya setempat.

Sistem TURF: Memberdayakan Masyarakat dalam Pengelolaan Perikanan

Ekspedisi ini juga menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk menerapkan sistem Territorial Use Rights for Fishing (TURF) di wilayah perairan Pulau Teon, Nila, dan Serua. Sistem TURF merupakan pendekatan pengelolaan perikanan berbasis wilayah yang memberikan hak kepada komunitas nelayan lokal untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya perikanan di area perairan tertentu. Dengan sistem ini, masyarakat memiliki insentif untuk menjaga kelestarian sumber daya laut karena keberlangsungan mata pencaharian mereka bergantung pada kesehatan ekosistem.

Melalui pendekatan citizen science, YKAN memastikan bahwa hasil-hasil ilmiah yang diperoleh tidak hanya akurat secara teknis, tetapi juga relevan secara sosial dan budaya. Data yang dikumpulkan dari ekspedisi ini akan menjadi dasar dalam merancang zonasi kawasan yang tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga mendorong ekonomi biru yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.

Prinsip PADIATAPA: Menghormati Hak Masyarakat Lokal

Dalam setiap tahapan proses, prinsip Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA) menjadi landasan utama. Prinsip ini memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki informasi yang lengkap dan akurat mengenai rencana pengelolaan kawasan, serta memiliki hak untuk memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Dengan menghormati hak-hak masyarakat lokal, diharapkan tercipta pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pihak.

Ekspedisi ilmiah di Kepulauan TNS ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan partisipasi aktif masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan. Diharapkan, hasil dari ekspedisi ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan ekonomi biru yang adil dan berkelanjutan di wilayah Maluku dan sekitarnya.