ASDP Tingkatkan Konektivitas Maritim: Fokus pada Rute Perintis untuk Pemerataan Pembangunan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat perannya dalam menghubungkan wilayah-wilayah di seluruh nusantara melalui pengoperasian 309 lintasan penyeberangan. Dari jumlah tersebut, 207 lintasan di antaranya merupakan rute perintis yang secara khusus melayani daerah-daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Inisiatif ini menjadi wujud komitmen ASDP dalam mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Dengan armada yang terdiri dari 83 kapal perintis, termasuk 79 kapal Ro-Ro, 3 bus air, dan 1 kapal angkutan ternak, ASDP berupaya menyediakan layanan transportasi yang handal dan terjangkau. Kapal-kapal ini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta penyediaan akses ke berbagai layanan penting. Keberadaan rute perintis ini tidak hanya memfasilitasi perjalanan antar pulau, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.

Menurut Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, layanan penyeberangan yang disediakan oleh ASDP bukan sekadar sarana transportasi, melainkan juga katalisator transformasi kawasan. Dengan menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi, ASDP turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta penguatan integrasi nasional. ASDP berupaya mewujudkan visi bahwa laut bukanlah penghalang, melainkan jembatan kemajuan yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia.

ASDP juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan efisiensi logistik melalui pengoperasian kapal ternak dan kapal perintis yang menjangkau sentra-sentra produksi pangan. Langkah ini bertujuan untuk menekan disparitas harga, memperlancar suplai bahan pokok, dan menciptakan rantai pasok yang lebih merata. Dengan demikian, masyarakat di wilayah 3T dapat memperoleh akses terhadap kebutuhan dasar dengan harga yang terjangkau.

Salah satu contoh keberhasilan ASDP dalam membuka aksesibilitas adalah di Sorong, Papua Barat Daya. Melalui pembukaan rute penyeberangan ke Raja Ampat, ASDP tidak hanya memfasilitasi pariwisata, tetapi juga menyediakan jalur logistik bagi warga setempat. Empat kapal, yaitu KMP Arar, KMP Kalabia, KMP Kurisi, dan KMP Terubuk 1, secara rutin melayani rute ini, memastikan kelancaran transportasi dan distribusi barang.

Selain itu, KMP Bahtera Nusantara 03 juga beroperasi di lintasan Tanjung Uban–Tambelan–Sintete, menghubungkan Kepulauan Riau dengan Kalimantan Barat. Rute ini menjadi sangat penting bagi masyarakat di kedua wilayah, karena menyediakan sarana transportasi yang terjangkau dan dapat diandalkan. Kapal ini menjadi simbol keterhubungan antarwilayah yang sebelumnya terpinggirkan, membuka peluang baru bagi perdagangan, investasi, dan pertukaran budaya.

Transformasi yang dilakukan oleh ASDP tidak hanya terbatas pada penambahan rute dan armada, tetapi juga mencakup digitalisasi layanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan standar keselamatan dan kenyamanan. ASDP kini mengintegrasikan sistem tiket daring dan pemantauan jadwal kapal secara real time, memudahkan penumpang dalam merencanakan perjalanan dan memperoleh informasi yang akurat. Dengan demikian, ASDP berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional kepada seluruh pengguna jasa.

ASDP meyakini bahwa pelayanan yang berkualitas adalah bentuk penghormatan terhadap hak mobilitas setiap warga negara. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, ASDP berkomitmen untuk menjadi perusahaan penyeberangan yang terpercaya dan berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara.