Tragedi Kosambi: Balita Tewas di Tangan Kekasih Ibu, Jasadnya Dibakar untuk Hilangkan Jejak
Kasus pembunuhan balita yang menggemparkan terjadi di sebuah kontrakan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Heri Budiman (38), tega menghabisi nyawa anak dari kekasihnya sendiri dengan cara yang sangat brutal.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, mengungkapkan kronologi kejadian yang bermula pada Sabtu, 26 April, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, Heri bertemu dengan ibu korban yang membawa serta ketiga anaknya, termasuk korban yang masih balita. Korban dan ibunya kemudian menginap di kontrakan Heri, sebuah kebiasaan yang sudah sering terjadi.
Tragedi bermula pada dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB, Minggu, 27 April 2025. Korban terbangun dari tidurnya dan menangis meminta susu. Tangisan inilah yang memicu kemarahan Heri. Tanpa ampun, Heri memukul kepala balita malang itu sebanyak tiga kali dengan tangan kosong. Kekejaman Heri tidak berhenti di situ. Ia kemudian menyeret korban ke kamar mandi dan mencelupkan kepalanya ke dalam ember berisi air. Dengan memegang kedua tangan korban di belakang punggungnya, Heri mencekik leher korban sambil terus menenggelamkan kepalanya ke dalam air.
Tindakan brutal itu dilakukan selama kurang lebih dua hingga tiga menit. Akibatnya, korban mengeluarkan feses. Namun, hal ini justru memicu tindakan yang lebih mengerikan. Heri mengambil sikat kloset dan menggosokkannya ke anus korban dengan maksud membersihkan kotoran.
Setelah melakukan tindakan keji tersebut, Heri kembali mencelupkan kepala korban ke dalam ember dengan cara yang sama. Akhirnya, balita tersebut kehilangan kesadaran. Heri kemudian meletakkan tubuh korban di atas kasur. Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, Heri menumpuk pakaian di kamar tersebut dan membakarnya. Api membakar pakaian yang menutupi jasad balita itu, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan masyarakat luas.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak dan bahaya yang mungkin mengintai mereka dari orang-orang terdekat. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan keji Heri Budiman.