Perjuangan Nuryadin di Bursa Kerja Jakarta: Harapan di Usia Senja
Di tengah hiruk pikuk Jakarta Job Fair 2025, sosok Nuryadin (50) menjadi potret perjuangan mencari nafkah di usia yang tak lagi muda. Kehilangan pekerjaan di sebuah toko elektronik di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, tidak menyurutkan semangatnya untuk kembali berkarya.
Nuryadin terlihat optimis saat ditemui di GOR Cilandak, Jakarta Selatan. Ia mengungkapkan ketertarikannya pada posisi sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baginya, pekerjaan ini menjadi angin segar karena tidak mensyaratkan pendidikan atau pengalaman khusus, serta batas usia yang lebih fleksibel.
"Pekerjaan sebagai PPSU cukup menjanjikan karena tidak ada batasan usia, bahkan banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang bekerja di sana," ujarnya.
Gaji yang sesuai Upah Minimum Regional (UMR) juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Nuryadin. Di tengah kesulitan ekonomi dan lamanya masa pengangguran, ia tidak terlalu mempermasalahkan gaji yang ditawarkan. Lebih dari sekadar mencari nafkah, Nuryadin ingin kembali merasakan manfaatnya dan memiliki tujuan setiap pagi.
Namun, perjalanan Nuryadin tidaklah mudah. Pengalaman di bidang penjualan dan elektronik yang dimilikinya seringkali tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Usia menjadi kendala utama dalam setiap lamaran yang diajukannya.
"Adik saya selalu memberikan semangat dan saran untuk mengikuti bursa kerja. Namun, masalah usia selalu menjadi penghalang," keluhnya.
Lima bulan tanpa pekerjaan bukanlah waktu yang singkat. Selama masa penantian, Nuryadin sempat mengikuti beberapa wawancara kerja. Namun, hasilnya selalu sama: harapan pupus karena usianya dianggap tidak lagi produktif.
"Saya pernah lolos seleksi di perusahaan outsourcing, tetapi saat akan ditempatkan, usia menjadi penghalang," ungkapnya.
Kini, Nuryadin tidak lagi membatasi diri pada pekerjaan di wilayah Jabodetabek. Bahkan, ia bersedia bekerja di luar negeri demi mendapatkan pekerjaan. Statusnya yang kini sendiri, setelah berpisah dengan istri dan tidak lagi memiliki hak asuh anak, membuatnya lebih fleksibel untuk merantau.
"Saya tidak masalah bekerja di mana saja. Sekarang saya tidak memiliki tanggungan keluarga, anak tinggal bersama ibunya," ujarnya.
Jakarta Job Fair 2025 sendiri diselenggarakan di dua lokasi di Jakarta Selatan, yaitu GOR Cilandak Barat dan GOR Pancoran. Acara ini menawarkan sekitar 4.800 lowongan pekerjaan dari 27 perusahaan selama dua hari, yaitu tanggal 29 dan 30 April 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta, Hari Nugrohi, berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi para pencari kerja seperti Nuryadin.
"Kami berharap setidaknya 70 persen dari peserta job fair dapat diterima bekerja," kata Hari saat pembukaan acara di GOR Cilandak Barat.
Bursa kerja ini menjadi arena pertarungan bagi para pencari kerja dari berbagai usia dan latar belakang. Bagi Nuryadin, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.