Diet Portofolio: Pendekatan Holistik Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat

Diet portofolio muncul sebagai alternatif menarik bagi mereka yang ingin menurunkan kadar kolesterol tanpa bergantung pada obat-obatan. Berbeda dengan diet populer yang seringkali berfokus pada penurunan berat badan, diet portofolio dirancang khusus untuk menargetkan kadar kolesterol dalam darah. Metode ini dikembangkan oleh David J.A. Jenkins, seorang profesor ilmu gizi dari Universitas Toronto, Kanada. Jenkins menghindari istilah "rencana diet" yang dianggapnya terlalu rigit, dan memilih istilah "portofolio" untuk menekankan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan individu.

Inti dari diet portofolio adalah menggabungkan beberapa strategi nutrisi yang telah terbukti efektif dalam menurunkan kolesterol. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip diversifikasi, mirip dengan diversifikasi investasi. Alih-alih hanya mengandalkan satu jenis makanan sehat, diet portofolio mendorong konsumsi berbagai jenis makanan yang bekerja secara sinergis untuk memberikan manfaat kesehatan yang optimal. Jenkins menekankan pentingnya memperhatikan kombinasi makanan dalam pola makan secara keseluruhan, bukan hanya berfokus pada satu jenis makanan tertentu.

Empat pilar utama diet portofolio meliputi:

  • Makanan Berbasis Kedelai: Mengganti daging merah dengan produk kedelai seperti tahu, tempe, dan produk olahan kedelai lainnya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kedelai mengandung isoflavon, senyawa yang telah terbukti memiliki efek positif pada kadar kolesterol.
  • Serat Larut: Serat larut bekerja dengan membentuk gel di dalam usus, mengikat kolesterol dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Sumber serat larut yang baik meliputi oatmeal, barley, terong, okra, buah beri, dan buah jeruk. Psyllium husk, suplemen serat populer, juga merupakan sumber serat larut yang sangat baik.
  • Sterol Nabati: Sterol nabati adalah senyawa yang ditemukan secara alami dalam tumbuhan dan memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol. Ketika dikonsumsi, sterol nabati bersaing dengan kolesterol untuk penyerapan di usus, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Sterol nabati dapat ditemukan dalam beberapa margarin yang diperkaya atau dikonsumsi sebagai suplemen.
  • Kacang-kacangan: Konsumsi rutin kacang-kacangan, seperti almond, kacang tanah, dan biji-bijian lainnya, telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL. Kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh tunggal, serat, dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Dalam studi awal yang dilakukan oleh Jenkins dan timnya, diet portofolio terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 20% setelah 6 bulan. Penelitian lebih lanjut yang diterbitkan dalam The Journal of the American Medical Association pada tahun 2003, serta lima penelitian observasional lainnya, juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Studi-studi tersebut menemukan bahwa diet portofolio dapat menurunkan kolesterol LDL hingga 17%, trigliserida hingga 16%, dan kolesterol total hingga 12%. Selain itu, orang yang secara konsisten mengikuti diet portofolio memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kematian dini.

Diet portofolio menawarkan pendekatan yang fleksibel dan berkelanjutan untuk menurunkan kolesterol. Dengan berfokus pada kombinasi makanan sehat dan diversifikasi nutrisi, diet ini dapat membantu individu mencapai target kolesterol mereka tanpa harus bergantung pada obat-obatan atau diet ketat yang tidak berkelanjutan.