Kinerja Solid, Laba BSI Melonjak 10 Persen di Kuartal Pertama 2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan pencapaian positif dalam laporan keuangan kuartal I tahun 2025, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,87 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Plt. Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengungkapkan rasa syukur atas kinerja yang solid ini. Dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual pada hari Rabu, 30 April 2025, Bob menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh peningkatan fee based income yang mencapai 39,3% menjadi Rp 1,71 triliun. Selain itu, posisi CASA (Current Account Saving Account) BSI juga semakin kuat dengan mencapai Rp 195 triliun.

Pertumbuhan Signifikan di Berbagai Sektor

Kinerja positif BSI juga tercermin dalam berbagai indikator utama lainnya, yaitu:

  • Aset: Tumbuh 12,01% year-on-year (YoY) menjadi Rp 401 triliun.
  • Pembiayaan: Meningkat 16,21% YoY menjadi Rp 287 triliun.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK): Naik 7,40% YoY menjadi Rp 319 triliun.

Bob menekankan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan kemampuan BSI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. Ia juga menambahkan bahwa kinerja keuangan BSI pada kuartal I 2025 berhasil melampaui pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat.

Penguatan Market Share di Tengah Persaingan

Secara umum, market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional pada awal tahun 2025 masih terjaga, meskipun mengalami sedikit perlambatan dari segi aset sebesar 23 basis poin menjadi 7,44%. Namun, BSI justru menunjukkan tren pertumbuhan market share yang positif.

  • Pembiayaan: Market share meningkat menjadi 3,58% dari sebelumnya 3,56%.
  • Aset: Market share tumbuh 1 basis poin menjadi 3,29%.

Bob menegaskan bahwa BSI terus menunjukkan pertumbuhan market share yang konsisten di sisi aset, pembiayaan, dan DPK dibandingkan dengan perbankan syariah lainnya. Hal ini membuktikan komitmen BSI dalam memperkuat posisinya di industri perbankan syariah nasional.