Rencana Pendidikan Militer Siswa Bermasalah di Jabar Tuai Sorotan: Dasco Tekankan Pentingnya Kajian Mendalam

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapannya terkait rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang digagas oleh Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengirimkan siswa-siswa yang bermasalah ke barak militer. Gagasan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter dan kedisiplinan melalui pelatihan ala militer. Dasco menekankan pentingnya kajian mendalam dan pematangan konsep sebelum program ini benar-benar diimplementasikan.

Dasco mengakui bahwa dirinya belum sepenuhnya memahami detail program tersebut. Namun, sebagai seorang wakil rakyat, ia merasa perlu untuk mengingatkan akan kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh siswa-siswa bermasalah. Ia berharap agar Dedi Mulyadi dan jajarannya dapat mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk karakteristik unik setiap individu, sebelum memutuskan untuk menerapkan metode pendidikan yang terbilang ekstrem ini.

Menurut Dasco, keberagaman karakter siswa menjadi poin krusial yang harus diperhatikan. Pendekatan yang efektif untuk satu siswa mungkin tidak cocok untuk siswa lainnya. Oleh karena itu, ia mendorong dilakukannya evaluasi komprehensif terhadap potensi manfaat dan risiko dari program pendidikan militer ini. Evaluasi ini idealnya melibatkan berbagai pihak terkait, seperti psikolog pendidikan, sosiolog, dan ahli perkembangan anak, agar dapat memberikan masukan yang berharga.

Selain itu, Dasco juga menyoroti pentingnya respons dan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Ia berpendapat bahwa program yang signifikan seperti ini seharusnya mendapatkan persetujuan dan pengawasan dari lembaga legislatif daerah. Keterlibatan DPRD akan memastikan bahwa program tersebut sejalan dengan kebijakan pendidikan daerah dan aspirasi masyarakat Jawa Barat.

Program yang digagas oleh Dedi Mulyadi ini direncanakan akan dimulai pada 2 Mei 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menjalankan program ini di beberapa wilayah yang dianggap rawan. Siswa-siswa yang dipilih akan mengikuti program pendidikan karakter di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI. Pemilihan peserta akan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas ataupun tindakan kriminal. Program pembinaan ini direncanakan akan berlangsung selama enam bulan untuk setiap siswa.

Berikut poin-poin penting terkait program pendidikan militer untuk siswa bermasalah di Jawa Barat:

  • Tujuan: Memberikan pendidikan karakter dan kedisiplinan melalui pelatihan ala militer.
  • Sasaran: Siswa-siswa yang bermasalah, sulit dibina, atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.
  • Metode: Pelatihan di barak militer selama enam bulan.
  • Pelaksana: Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan TNI dan Polri.
  • Lokasi: Barak-barak militer yang telah disiapkan.
  • Waktu pelaksanaan: Dimulai pada 2 Mei 2025.

Dasco berharap agar program ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa-siswa yang terlibat. Namun, ia tetap menekankan pentingnya kajian mendalam dan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program ini.