Ibu Raisa Andriana, Ria Mariaty, Berjuang Melawan Kanker Paru Stadium 4

Ibu Raisa Andriana, Ria Mariaty, Berjuang Melawan Kanker Paru Stadium 4

Kabar duka datang dari keluarga penyanyi Raisa Andriana. Ibunda tercinta, Ria Mariaty, didiagnosis mengidap kanker paru stadium 4. Informasi ini diungkap oleh saudara Raisa, Rinaldi Nurpratama, melalui akun Instagram pribadinya pada Januari 2025. Pengumuman tersebut mengungkap perjuangan berat yang tengah dihadapi keluarga dalam menghadapi penyakit mematikan ini.

Rinaldi menjelaskan bahwa perjalanan penyakit ini bermula pada Desember 2024, ketika diagnosis kanker paru yang telah menyebar ke beberapa bagian tulang Ria Mariaty mengejutkan keluarga. Ironisnya, ibu Raisa sebelumnya telah menjalani skrining kanker pada Mei 2024, namun tidak ditemukan tanda-tanda penyakit tersebut. Gejala awal muncul pada Oktober 2024 berupa batuk yang tak kunjung sembuh selama sebulan. Kondisi ini mendorong Ria Mariaty untuk memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam dan spesialis paru.

"Awalnya, Ibu didiagnosis menderita TBC dan menjalani perawatan selama dua pekan di rumah sakit," ungkap Rinaldi. Namun, setelah pulang, Ria Mariaty mengalami efek samping pengobatan TBC yang cukup parah, termasuk mual, muntah, perut kembung, dan pusing. Kondisi ini memaksa dirinya kembali dirawat tiga hari kemudian. Pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit barulah mengungkap kenyataan pahit: kanker paru stadium 4.

Kanker paru, yang berawal di paru-paru, memiliki potensi menyebar ke organ tubuh lainnya. Gejala awal seringkali tidak kentara, dan batuk yang persisten merupakan salah satu indikator yang perlu diwaspadai. Kasus Ibu Raisa ini menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Stadium lanjut kanker paru, seperti yang dialami Ibu Raisa, menuntut penanganan yang intensif dan kompleks.

Berdasarkan informasi dari laman Healthline, pilihan perawatan utama untuk kanker paru-paru mencakup pembedahan untuk mengangkat tumor, kemoterapi, dan radioterapi untuk membunuh sel kanker. Terapi tertarget dan imunoterapi juga menjadi pilihan, meskipun biasanya digunakan pada stadium yang tidak selanjut ini. Sayangnya, pada stadium 4, prognosis dan pilihan pengobatan akan sangat terbatas, dan keberhasilan pengobatan bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi pasien secara umum dan respons terhadap terapi.

Gejala awal kanker paru-paru seringkali samar dan dapat disalahartikan sebagai penyakit lain. Selain batuk yang tidak kunjung sembuh, gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Batuk berdahak atau berdarah
  • Nyeri dada yang memburuk saat bernapas dalam, tertawa, atau batuk
  • Suara serak
  • Kelemahan dan kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
  • Infeksi pernapasan berulang, seperti pneumonia atau bronkitis
  • Sesak napas
  • Nyeri punggung (dapat terjadi karena tumor menekan paru-paru atau menyebar ke tulang belakang dan tulang rusuk)

Kisah perjuangan Ibu Raisa ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran akan penyakit kanker dan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin. Semoga Ibu Ria Mariaty diberikan kekuatan dan kesembuhan. Semoga kisah ini juga dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap gejala-gejala awal kanker paru-paru dan mendorong deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.