Polisi Tegaskan Kematian Mahasiswa UKI Bukan Akibat Pengeroyokan

Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur telah melakukan investigasi mendalam terkait kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) bernama Kenzha Ezra Walewangko (22). Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di hadapan Komisi III DPR RI, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa insiden tragis ini bukan disebabkan oleh pengeroyokan.

"Dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi, tidak ditemukan indikasi adanya pengeroyokan. Memang ada keributan, namun bukan dalam bentuk pengeroyokan," ujar Kombes Nicolas saat rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).

Kombes Nicolas menjelaskan bahwa pihaknya telah mewawancarai sejumlah saksi kunci, termasuk mahasiswa yang tidak terlibat dalam aktivitas minum-minuman keras, mahasiswa yang berada di sekitar lokasi kejadian, serta petugas keamanan yang membubarkan kerumunan mahasiswa.

Menurut keterangan saksi, korban sebelumnya mengonsumsi minuman vodka bersama dua orang rekannya di area kampus HIPMI UKI. Kemudian, mereka berpindah ke area Payungan Tengah, di mana korban melanjutkan mengonsumsi arak Bali.

"Di area Payungan Tengah, korban dilaporkan terjatuh sendiri tanpa adanya sentuhan dari orang lain. Bahkan, korban terjatuh sebanyak dua kali. Hal ini juga terekam oleh CCTV dan dikonfirmasi oleh keterangan saksi di lokasi kejadian," jelas Kombes Nicolas.

Setelah terjatuh untuk kedua kalinya, korban dilaporkan sudah tidak mampu berjalan sendiri. Dua orang saksi kemudian membantu korban berjalan menuju pagar kampus.

"Korban kemudian berdiri sambil memegang dan menggoyangkan pagar, sambil berteriak dengan nada rasial. Akibat guncangan tersebut, pagar besi roboh dan korban terjatuh ke dalam selokan kering yang terdapat bebatuan di dalamnya," lanjut Kombes Nicolas.

Kombes Nicolas menambahkan, "Korban berada di atas pagar, sedangkan pagar besinya roboh ke bawah. Di situlah korban mengalami luka-luka, terutama di bagian kepala, yang menyebabkan pendarahan hebat."

Petugas keamanan segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU UKI menggunakan sepeda motor. Namun, saat akan dinaikkan ke motor, korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dua orang saksi kemudian membopong korban ke IGD.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi yang tidak benar terkait kasus ini.