Peringatan Hari Buruh atau May Day tahun 2025 akan dipusatkan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Acara yang jatuh pada hari Kamis, 1 Mei 2025 ini diperkirakan akan dihadiri oleh ratusan ribu pekerja dari berbagai sektor.

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dijadwalkan untuk memberikan pidato di hadapan para buruh. Kehadiran presiden ini menjadi momen penting, menunjukkan kedekatan pemerintah dengan isu-isu pekerja.

"Beberapa konferensi buruh akan mengkonsentrasikan massa di Monumen Nasional. Kita akan mendengarkan pidato, ini kan kita aksi selalu mendatangi presiden, nah sekarang presiden menghampiri kita. Jadi kami mengundang presiden," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena.

Selain dihadiri oleh tokoh nasional, peringatan May Day di Monas juga akan dihadiri oleh tokoh internasional. Presiden ITUC (International Trade Union Confederation), Akiko Gono dari Jepang, serta Sekjen Konfederasi Buruh dunia se-Asia Pasifik, Shoya Yoshida, juga dijadwalkan hadir.

Sekjen KSPSI, Arif Minardi, menambahkan bahwa pidato Presiden Subianto direncanakan berlangsung antara pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Persiapan acara ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), mengingat kehadiran presiden memerlukan pengamanan khusus.

"Semua federasi dan konfederasi yang ada kemudian berkoordinasi dengan Setneg. Setneg berkepentingan karena ada presiden yang mau pidato, ada Paspampres dan lain-lain. Jadi acara utama adalah pidato presiden," jelas Arif.

Presiden KSPSI, Andi Gani, memperkirakan bahwa sekitar 200.000 orang akan menghadiri acara ini. Selain mendengarkan pidato presiden, para buruh juga akan menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya:

• Penghapusan sistem outsourcing
• Penetapan upah layak
• Pembentukan satuan tugas (satgas) PHK
• Perlindungan buruh migran
• Pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PRT)

Imbauan Lalu Lintas

Sehubungan dengan acara peringatan Hari Buruh yang akan dipusatkan di Monas, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari ruas-ruas jalan berikut:

• Monas
• Sudirman
• Thamrin
• Tomang
• Harmoni
• Rawamangun
• Senen
• Tugu Tani
• DPR/MPR RI

Imbauan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat berkumpulnya massa dalam jumlah besar. Masyarakat diimbau untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan.