Planet Bumi Kehilangan Cadangan Air Daratan Secara Signifikan dalam Dua Dekade Terakhir
Bumi Kehilangan Triliunan Ton Air: Analisis Dampak dan Penyebab
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa planet Bumi mengalami kehilangan signifikan dalam cadangan air daratan selama awal abad ke-21. Penurunan ini mencakup berbagai bentuk penyimpanan air, termasuk air tanah, danau, sungai, serta kelembaban tanah. Temuan ini memunculkan kekhawatiran serius mengenai ketersediaan air global dan dampaknya terhadap lingkungan serta kehidupan manusia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science menyoroti bahwa peningkatan suhu global, baik di daratan maupun di lautan, menjadi faktor utama pendorong hilangnya air daratan. Pemanasan global memicu peningkatan kekeringan dan perubahan pola curah hujan, yang secara signifikan mempengaruhi siklus hidrologi.
Metode Penelitian dan Temuan Utama
Tim peneliti menggunakan berbagai metode untuk mengukur hilangnya air daratan antara tahun 2000 dan 2020, meliputi:
- Pengamatan Gravitasi Satelit: Mengukur perubahan gravitasi di atas daratan untuk mendeteksi perubahan massa air.
- Penilaian Satelit Terhadap Kelembaban Tanah: Memantau tingkat kelembaban tanah dari ruang angkasa untuk mengukur hilangnya air dari tanah.
- Pengukuran Kenaikan Permukaan Laut Global: Menganalisis kenaikan permukaan laut untuk memperkirakan kontribusi dari hilangnya air daratan.
- Pengamatan Variasi Rotasi Bumi: Memantau perubahan rotasi Bumi akibat perubahan distribusi massa air di planet ini.
Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa Bumi kehilangan sekitar 1,3 triliun metrik ton air antara tahun 2005 dan 2015. Jumlah ini setara dengan kenaikan permukaan laut global sebesar 3,5 milimeter. Kehilangan kelembaban tanah juga menjadi perhatian utama, terutama karena kaitannya dengan peningkatan kekeringan global.
Dampak Kenaikan Suhu dan Perubahan Pola Curah Hujan
Peningkatan suhu global memicu penguapan dan transpirasi (pelepasan uap air oleh tumbuhan) yang lebih tinggi. Akibatnya, curah hujan menjadi lebih tidak merata, dengan hujan lebat yang singkat namun kurang efektif dalam mengisi kembali air tanah. Air hujan cenderung mengalir sebagai limpasan permukaan ke laut, tanpa meresap ke dalam tanah.
Peningkatan Permintaan Air Tanah
Selain faktor iklim, peningkatan permintaan air tanah juga berkontribusi terhadap hilangnya air daratan. Pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan muka air tanah dan bahkan mempengaruhi kemiringan sumbu Bumi.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan upaya mitigasi perubahan iklim. Tanpa tindakan yang tepat, hilangnya air daratan dapat memperburuk krisis air global dan mengancam keberlanjutan lingkungan serta kehidupan manusia.